Abstrak


Analisis Terjemahan Puisi-Puisi Dalam Kumpulan Puisi Rangkasbitung People Karya W. S. Rendra Yang Diterjemahkan Oleh Suzan Piper (Kajian Pergeseran Rima, Majas, Dan Diksi, Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Terjemahan)


Oleh :
Nur Saptaningsih - S13110200 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini mengkaji pergeseran dalam terjemahan puisi-puisi dalam kumpulan puisi Rangkasbitung People. Penelitian difokuskan pada pergeseran rima, pergeseran majas, pergeseran diksi, serta pengaruh pergeseran tersebut terhadap kualitas terjemahan puisi-puisi dalam kumpulan puisi Rangkasbitung People, yang meliputi aspek keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif terpancang yang berorientasi pada produk. Data pada penelitian ini diperoleh dari dokumen yang berupa teks sumber dan teks terjemahannya. Data lain diperoleh dari informan (rater dan responden) yang berupa informasi mengenai keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan terjemahan. Pengumpulan data dilakukan melalui pengkajian dokumen, penyebaran kuesioner, dan wawancara yang mendalam. Pengambilan data menggunakan teknik purpossive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar rima (50% s.d. 65%) pada 5 puisi (I, II, III, V, dan VII) tidak mengalami pergeseran pada TSa, sebagian kecil data mengalami pergeseran penuh (0% s.d. 14%) dan mengalami pergeseran sebagian (10% s.d. 36%). Sebagian besar rima pada 2 puisi (IV dan VI) mengalami pergeseran sebagian (67%), namun tidak mengalami pergeseran penuh sama sekali (0%). Sebagian besar data pada masing-masing puisi (70% s.d. 100%) tidak mengalami pergeseran majas. Pergeseran diksi terjadi dalam kategori rendah (57 % s.d. 83%), sedang (15% s. d. 36%), dan tinggi (0% s.d. 7%). Peneliti menyimpulkan bahwa keakuratan terjemahan puisi-puisi dalam kumpulan puisi Rangkasbitung People dinilai akurat, dengan skor masing-masing : I (2, 63); II (2, 71); III (2, 74); IV (2, 78); V (2, 72); VI (2, 72); dan VII (2, 85). Keberterimaan terjemahan puisi-puisi tersebut dinilai berterima dengan skor masing-masing I (2, 58); II (2, 71); III (2, 76); IV (2, 50); V (2, 57); VI (2, 50); dan VII (2, 89). Keterbacaan puisi-puisi tersebut termasuk dalam kategori tinggi, dengan skor: I (2, 67); II (2, 67); III (2, 74); IV (2, 56); V (2, 63); VI (2, 78); dan VII (2, 87). Secara keseluruhan, kualitas terjemahan puisi-puisi tersebut dinilai baik. Pergeseran rima tidak mempengaruhi bentuk puisi karena tergolong puisi bebas. Pergeseran rima yang terjadi pada skali kecil, kecuali pada Puisi 4 dan Puisi 6 yang bergeser sebagian 67%, pergeseran majas dalam skala kecil, dan pergeseran diksi kategori rendah dalam skala besar berpengaruh pada kualitas terjemahan yang baik. Implikasi dari penelitian ini, penerjemah perlu lebih memperhatikan pemilihan padanan yang tidak dipahami dalam konsep TSa karena tingkat keberterimaan dan keterbacaan kumpulan puisi RP berada di bawah tingkat keakuratan.