Abstrak
Analisis Pengaruh Produk Domestik Bruto (Pdb), Penanaman Modal Dalam Negeri (Pmdn) Dan Penanaman Modal Asing (Pma) Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Agriculture, Manufacture Dan Service Di Indonesia Tahun 1986 – 2012
Oleh :
Prista Andi Prasetya - F1111022 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Sektor Agriculture, Manufacture dan Service merupakan sektor-sektor unggulan di Indonesia, tetapi penyerapan tenaga kerja sektor tersebut kurang optimal sehingga dikhawatirkan akan berdampak sistemik dalam perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor sektor Agriculture, Manufacture dan Service di Indonesia selama kurun waktu tahun 1986- 2012. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersifat runtun waktu (time series) selama tahun 1986-2012 atau 27 tahun. Data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Badan Koordinasi Penanaman Modal beberapa edisi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif diskriptif. Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Berdasarkan penelitian Yang telah dilakukan, maka hal-hal yang dapat disarankan antara lain: (1) Penanganan secara simultan baik terhadap pertumbuhan PDB maupun penciptaan prasarana penunjang investasi sektor Agriculture, Manufacture dan Service agar dapat terus menjadi mesin pertumbuhan utama dalam perekonomian selain secara bersamaan terus mendorong pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut. (2) Melakukan upaya penarikan investasi (PMDN dan PMA) pada sektor Agriculture, Manufacture dan Service di Indonesia dengan menyediakan sarana dan prasarana dasar baikyang itu sifatnya Directly Productive Activity (DPA) maupun Social Overhead Capital (SOC) serta terus memelihara iklim investasi yang kondusif. (3) Perlunya upaya peningkatan fokus dan tujuan investasi sektor Agriculture, Manufacture dan Service, sehingga investasi pada sektor tersebut tidak hanya cenderung fokus pada pembangunan padat modal tetapi diarahkan pada pembangunan yang padat karya.