;

Abstrak


Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan Keluarga Dan Persepsi Pasien Tentang Petugas Kesehatan Dengan Keteraturan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Di Kabupaten Ponorogo


Oleh :
Rahayu Kusdarini - S52120200 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di Indonesia. Salah satu cara memutus rantai penularan TB adalah dengan menemukan dan mengobati penderita TB paru sampai sembuh. Salah satu faktor penentu kesembuhan pengobatan adalah keteraturan pengobatan. Keteraturan pengobatan ini meliputi keteraturan minum obat dan pemeriksaan dahak ulang selama masa pengobatan. Tujuan. Menganalisis hubungan pengetahuan, pendidikan, pendapatan keluarga dan persepsi tentang kualitas petugas kesehatan dengan keteraturan pengobatan penderita tuberkulosis. Subjek dan Metode. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan case control dalam kohor retrospektif. Populasi adalah penderita TB yang menjalani pengobatan sistem DOTS sejak tahun 2012 di Kabupaten Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini sebesar 60 orang dengan menggunakan teknik random sampling, terdiri dari 40 sampel yang teratur pengobatannya dan 20 sampel yang tidak teratur pengobatannya. Pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner. Analisis data dengan regresi logistik ganda. Hasil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara pengetahuan tentang TB dengan keteraturan pengobatan. Pasien yang memiliki pengetahuan tentang TB yang tinggi memiliki kemungkinan untuk melakukan pengobatan secara lebih teratur (OR = 12,86; CI 95% = 2,596 hingga 63,676; p = 0,002). Terdapat hubungan yang positif dan secara statistik mendekati signifikan antara persepsi tentang kualitas pelayanan petugas TB dengan keteraturan pengobatan. Pasien TB yang memiliki persepsi tentang kualitas pelayanan petugas baik memiliki kemungkinan untuk melakukan pengobatan secara lebih teratur (OR = 10,95, CI 95% = 0,684 hingga 175,23; p = 0,091). Tidak terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara pendidikan (p = 0,793) dan pendapatan keluarga (p = 0,874) dengan keteraturan pengobatan. Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan tentang TB yang tinggi dan persepsi tentang petugas kesehatan yang baik akan meningkatkan kemungkinan melakukan pengobatan secara teratur, sedangkan pendidikan dan pendapatan keluarga tidak ada hubungannya dengan keteraturan pengobatan.