Abstrak
Penerapan Problem Based Learning (Pbl) Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Kupang
Oleh :
Maria Lodika Long - S8612080 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penerapan Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Kupang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) berupa perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Subjek penelitian ialah siswa kelas X2 SMA Negeri 4 Kupang, pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran, informan (siswa, guru, dan kepala sekolah), dokumen arsip dan foto kegiatan. Melalui tahapan Planning, acting, observing, dan reflecting. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan langkah-langkah pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari orientasi siswa pada masalah (apersepsi), mengorganisasi siswa untuk belajar (elaborasi), mengorganisasikan siswa dalam kelompok (eksplorasi), membimbing diskusi siswa (ekplorasi), mengembangkan dan menyajikan hasil karya (eksplorasi), menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (konfirmasi). Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) direncanakan skenario pembelajaran, media pendukung, dan instrumen penelitian tindakan.
Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sejarah kelas X SMA Negeri 4 Kupang adalah 75 dengan prosentase ketuntasan klasikal minimal yang ditentukan 80%. Sedangkan prosentase Ketuntasan Klasikal Minimal untuk sikap kemandirian belajar siswa adalah 80%. Setelah pemberian perlakuan (treatment) selama tiga siklus hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang dicapai antara lain sikap kemandirian belajar siswa dengan peningkatan yang dicapai siswa adalah pada siklus I memperoleh prosentase ketuntasan klasikal 62,5%,siklus II meningkat sebesar 75%, dan siklus III meningkat mencapai 87,5%. Sedangkan peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata hasil post tes siswa yakni pada siklus I : 61,17, kemudian meningkat menjadi 73,83, dan akhirnya pada siklus III meningkat hingga 90,33. Dengan prosentase ketuntasan klasikal pada siklus I : 30 %, siklus II meningkat 50%, dan siklus III meningkat lagi sebesar 90%.