Abstrak


Keteladanan Siti Amirin Dalam Serat Ali Basah (Analisis Sosiologi Sastra)


Oleh :
Taukhid Amirul Mukminin - C0108057 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana struktur Serat Ali Basah yang berbentuk tembang yang meliputi lapis bunyi, lapis arti, lapis objek, lapis dunia dan lapis metafisis ? (2) Bagaimana bentuk keteladanan Siti Amirin yang terdapat dalam Serat Ali Basah ? (3) Bagaimana latar belakang pandangan keraton mengenai wanita yang diajarkan melalui naskah-naskah lama? Tujuan Penelitian adalah mendeskripsikan struktur tembang dalam Serat Ali Basah yang meliputi lapis bunyi, lapis arti, lapis objek, lapis dunia dan lapis metafisis. Mendeskripsikan bentuk ajaran mengenai keteladanan Siti Amirin terdapat dalam Serat Ali Basah. Mendeskripsikan latar belakang pandangan keraton mengenai wanita yang diajarkan melalui naskah-naskah lama. Landasan teori yang digunakan yaitu mengunakan teori pendekatan struktural dan pengertian sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sastra dengan bentuk metode kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa teks Serat Ali Basah yang sudah dianalisis secara filologi oleh Siti Aminah Rismita Prihatni mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2005 dengan judul Serat Ali Basah sebuah Tinjauan Filologis. Data yang digunakan yaitu unsur-unsur struktur karya sastra berupa lapis bunyi, lapis arti, dan lapis yang berupa objek-objek, latar dan pelaku, lapis dunia dan lapis metafisis serta konsep wanita Jawa dalam Serat Ali Basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara struktural Serat Ali Basah disusun dengan memadukan banyak sarana sastra. Pada Lapis bunyi memanfaatkan sarana asonansi, aliterasi. Lapis arti memanfaatkan padan kata, tembung garba, tembung wancah, pepindhan, citra pendengaran, citra penglihatan, allegori. Lapis objek, latar dan pelaku. Lapis dunia dan Lapis metafisis. Sosiologi sastra dalam penelitian ini mampu menyebutkan konsep wanita Jawa serta ajaran bagi wanita seperti dalam Serat Ali Basah. Mampu memberi gambaran mengenai ajaran untuk wanita yang tinggal di lingkungan keraton seperti yang telah ditulis dalam naskah lama.