;

Abstrak


Interrelasi Budaya Peserta Didik Dalam Pembelajaran Ips (Studi Kasus Di Smp Negeri 2 Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang Lampung)


Oleh :
Yusinta Tia Rusdiana - S86120804 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk (1) memaparkan perencanaan pembelajaran IPS dikelas yang memiliki keanekaragaman; (2) menjelaskan pelaksanaan pembelajaran IPS dikelas yang memiliki keanekaragaman; (3) menjelaskan proses interrelasi budaya peserta didik dalam pembelajaran IPS dan interrelasi budaya peserta didik dilingkungan sekolah yang memiliki keanekaragaman; (4) menjelaskan evaluasi pembelajaran IPS dikelas yang memiliki keanekaragaman; (5) menganalisis kendala yang dihadapi guru dikelas yang memiliki keanekaragaman dan kendala yang dihadapi peserta didik dilingkungan sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Banjar Agung menggunakan bentuk penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi penelitian studi kasus tunggal terpancang. Sumber data terdiri atas informan (guru IPS dan peserta didik), tempat dan peristiwa (aktivitas pembelajaran IPS dikelas), dokumen dan arsip (silabus, RPP, prota, prosem). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi langsung, dokumen dan focus group discussion (FGD). Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi data, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Sedangkan analisis data menggunakan analisis interaktif yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan/ verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) dalam menyusun perencanaan pembelajaran, guru membuat perangkat pembelajaran dengan mengkopi dari tim MGMP (2) pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas yang memiliki keanekaragaman sudah terpadu tetapi guru tidak memanfaatkan hal tersebut dengan membentuk kelas multikultural (3) bentuk interrelasi budaya peserta didik dalam pembelajaran IPS dikelas berupa komunikasi verbal (bahasa Indonesia), pesan verbal (kata-kata, intonasi), komunikasi non verbal selama proses pembelajaran berupa gesture peserta didik menunjukkan keantusiasan dan body language digunakan guru untuk menanyakan kejelaskan materi. Sedangkan interrelasi peserta didik di lingkungan sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler (4) evaluasi dilakukan guru di kelas melalui aspek kognitif berupa tes ulangan harian, midtern dan ulangan akhir semester, aspek afektif didapat guru ketika pembelajaran berlangsung, dan aspek psikomotorik berupa penilian fortopolio (5) kendala yang dihadapi guru dikelas yang memiliki keanekaragaman adalah guru kurang paham karakteristik peserta didik, sehingga peserta didik kurang termotivasi. Sedangkan kendala yang dihadapi peserta didik dilingkungan sekolah adalah adanya pandangan stereotip dan etnosintrisme peserta didik, peserta didik Lampung cenderung masih tergantung pada budaya falsafah Piil Pesenggiri atau harga diri sehingga tidak mau membaur dengan suku lain.