Abstrak
Pengaruh Metode Pembelajaran Role Play Dan Story Telling Berbantuan Video Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Ditinjau Dari Motivasi Belajar (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas 8 di SMP Kecamatan Kota Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh :
Ana Eqi Astuti - S811208010 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apakah: (1) ada perbedaan prestasi keterampilan berbicara bahasa Inggris antara siswa yang diajar dengan menggunakan Role Play dan siswa yang diajar dengan Story Telling, (2) ada pengaruh perbedaan prestasi keterampilan berbicara bahasa Inggis antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi rendah, (3) Ada interaksi pengaruh Role Play dan Story Telling dengan motivasi dalam kaitannya dengan motivasi belajar siswa.
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SMP 2 Kudus dan SMP 1 Kudus. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 8 di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2013/2014. Peneliti menggunakan Cluster Random Sampling untuk pengambilan sampelnya. Sampel penelitian ini adalah dua kelas (kelas eksperimen yang diajar menggunakan Role Play dan kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan Story Telling). Setiap kelas dibagi menjadi kelompok siswa dengan motivasi tinggi dan motivasi rendah. Untuk mengumpulan data peneliti melaksanakan teknik non tes ( angket untuk mengrtahui motivasi siswa) dan teknik tes (tes berbicara). Kedua instrumen tersebut diujicobakan di kelas ujicoba untuk mengetahui validitas dan reabilitasnya (untuk angket) dan tingkat keterbacaan soal (untuk tes berbicara). Kemudian data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis dua jalan ANOVA 2x2 dan tes Tukey. sebelum melaksanakan tes ANOVA, tes normalitas dan homogenitas dilaksanakan.
Setelah data dianalisa, ditemukan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi keterampilan berbicara bahasa Inggris antara siswa yang diajar dengan menggunakan Role Play dan siswa yang diajar dengan Story Telling, (2) ada pengaruh perbedaan prestasi keterampilan berbicara bahasa Inggis antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi rendah, (3) Ada interaksi pengaruh Role Play dan Story Telling dengan motivasi dalam kaitannya dengan motivasi belajar siswa.
Berdasar dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa Role Play lebih efektif daripada Story Telling untuk mengajar keterampilan berbicara pada siswa kelas 8 di SMP Kecamatan Kota di Kudus tahun ajaran 2013/2014. Oleh sebab itu direkomendasikan bagi guru-guru bahasa Inggris menggunakan Role Play untuk mengajar Keterampilan berbicara bahasa Inggris dan mempertimbangkan bahwa motivasi adalah salah satu faktor penting untuk meningkatkan prestasi keterampilan berbicara siswa.
Kata Kunci: Role Play, Story Telling, Motivation, Speaking Skill.