Abstrak
Peranan Sektor Pertanian Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Pati
Oleh :
Indah Kusuma Wardani - H0809061 - Fak. Pertanian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di wilayah Kabupaten Pati, menganalisis komponen pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Pati dan untuk menganalisis proyeksi penyerapan tenaga kerja oleh sektor pertanian lima tahun ke depan (2012-2016) di Kabupaten Pati.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi analisis dengan metode analisis data angka pengganda tenaga kerja, shift share dan metode pure forecast. Data yang digunakan yaitu data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pati dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2002-2011, data Jumlah Penduduk Usia Kerja Yang Bekerja Pada Lapangan Usaha Utama Tahun 2002-2011, Kabupaten Pati Dalam Angka 2002-2012, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pati Tahun 2012-2017.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil rata-rata angka pengganda tenaga kerja sektor pertanian dalam kurun waktu 2002-2011 sebesar 1,83 yang artinya bahwa selama tahun 2002-2011 setiap peningkatan kesempatan kerja di sektor pertanian sebanyak 1 orang dapat meningkatkan kesempatan kerja total sebanyak 1 sampai 2 orang di wilayah Kabupaten Pati. Pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Pati Tahun 2002-2011 termasuk lamban dengan nilai pergeseran bersih sebesar -109.236 atau -35,89%. Proyeksi jumlah kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Pati pada tahun 2012-2016 menunjukkan jumlah yang menurun. Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2012 dimana jumlah proyeksi kesempatan kerja menjadi 157.810 hingga pada tahun akhir proyeksi yaitu tahun 2016 proyeksi kesempatan kerja menjadi 42.427 orang.
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat penulis berikan untuk ketenagakerjaan sektor pertanian Kabupaten Pati adalah perlu adanya usaha dari pemerintah Kabupaten Pati dalam peningkatan revitalisasi usaha pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan yang berorientasi pada sistem agribisnis guna memperkuat posisi tawar petani melalui pemanfaatan lahan secara optimal dengan tetap memperhatikan daya dukung lahan dan kelestariannya sehingga tenaga kerja sektor pertanian dapat terus berusaha tani.