Abstrak
Pengaruh Laju Aliran Volumetrik Coolant Terhadap Unjuk Kerja Perpindahan Panas Dan Penurunan Tekanan Radiator Otomotif
Oleh :
Ribut Supriyanto - I1409023 - Fak. Teknik
Penelitian ini dilakukan untuk menguji karakteristik perpindahan panas, faktor gesekan dan penurunan tekanan pada radiator dengan tipe sirip corrugated louver fin with triangular channel. Material pipa dan sirip radiator adalah aluminium. Aliran fluida pendingin di dalam pipa radiator mengalir secara vertikal dari atas ke bawah sedangkan udara mengalir secara horizontal sehingga aliran fluida tergolong penukar kalor tipe aliran melintang (crossflow heat exchanger). Fluida pendingin adalah air yang temperaturnya dipertahankan pada 80 oC, sedangkan kecepatan udara dipertahankan pada 3 m/s. Temperatur udara masuk berkisar antara 31 oC – 32 oC. Fluida pendingin yaitu air sebagai fluida panas sedangkan udara sebagai fluida dingin. Laju aliran air divariasi 25 lpm, 30 lpm, 35 lpm, 40 lpm, dan 45 lpm dengan bilangan Reynold pada pipa radiator antara 3000-6000. Jarak pengukuran penurunan tekanan pada air secara vertical adalah 0,4819 m. Analisa perpindahan panas pada radiator menggunakan metode LMTD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi laju aliran air pada pipa radiator menghasilkan nilai bilangan Nusselt, laju perpindahan panas, dan penurunan tekanan pada coolant terjadi peningkatan, sedangkan pada faktor gesekan terjadi penurunan. Pada peningkatan debit coolant sebesar 25 lpm ke 30 lpm, 35 lpm, 40 lpm, 45 lpm, menghasilkan kenaikan bilangan Nusselt rata-rata di pipa radiator berturut-turut sebesar 27,08%; 56,17%; 72,84%; 87,38%, laju perpindahan panas meningkat 4,12%; 6,35%; 7,79%; 8,24%. Sedangkan penurunan tekanan pada coolant meningkat tajam yaitu berturut-turut sebesar 1,45; 1,99; 2,61; dan 3,31 kali dari debit 25 lpm. Faktor gesekan menurun berturut-turut sebesar 0,93; 0,86; 0,83; dan 0,79 kali dari debit 25 lpm.
Kata Kunci: radiator, louver fin, crossflow heat exchanger, metode LMTD