Abstrak


Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Toleransi Stres Dengan Prokrastinasi Pada Pegawai Negeri Sipil Biro Administrasi Umum Dan Keuangan Di Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta


Oleh :
Titik Rahmawati - G0108100 - Fak. Kedokteran

Pegawai negeri sipil memiliki peran penting dalam memperlancar tugas pemerintahan, termasuk melayani masyarakat. Adanya berbagai tugas yang dikerjakan, menyebabkan sebagian orang melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas. Kematangan emosi dan toleransi stres diharapkan dapat mengurangi prokrastinasi. Pegawai negeri sipil dengan kematangan emosi dapat menghindari prokrastinasi karena memiliki tanggung jawab terhadap tugas. Pegawai negeri sipil dengan toleransi stres yang baik mampu menghindari prokrastinasi karena dapat mengatasi dan bertahan dari stresor. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan toleransi stres dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil. Responden penelitian ini adalah pegawai negeri sipil Biro Administrasi Umum dan Keuangan di Kantor Pusat UNS. Sampling yang digunakan adalah simple random,dengan jumlah sampel penelitian 47 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala prokrastinasi pada pegawai negeri sipil, skala kematangan emosi, dan skala toleransi stres. Analisis data menggunakan analisis regresi dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat hubungan signifikan yang sangat kuat antara kematangan emosi dan toleransi stres dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil Biro Administrasi Umum dan Keuangan di Kantor Pusat UNS (F-test = 67.408, p < 0.05, R= 0.868). Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kematangan emosi dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil (nilai rx1y = -0.411; p= 0.005 (p<0.05) dan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara toleransi stres dengan prokrastinasi pada pegawai negeri sipil (nilai rx2y = -0.293; p= 0.048 (p<0.05). Sumbangan efektif kematangan emosi terhadap prokrastinasi pada pegawai negeri sipil sebesar 45,16% dan sumbangan efektif toleransi stres terhadap prokrastinasi pada pegawai negeri sipil sebesar 30,23% (R2= 75.4%). Hal ini berarti masih terdapat 24,6% variabel lain yang mempengaruhi prokrastinasi pada pegawai negeri sipil, selain kematangan emosi dan toleransi stres. Kata kunci: kematangan emosi, toleransi stres, prokrastinasi, pegawai negeri sipil