Abstrak


Identifikasidan Ujiaktivitas Antibakteri Fraksi Teraktif Daun Pacar Kuku (Lawsonia Inermislinn.) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli


Oleh :
Aprillia Fitriana - M0308027 - Fak. MIPA

Telah dilakukan uji aktivitas antibakteri fraksi teraktif daun pacar kuku (Lawsonia inermis Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Fraksi teraktif diperoleh dari hasil pemisahan kromatografi vacum cair (KVC) ekstrak etanol daun pacar kuku (Lawsonia inermis Linn.) yang telah melalui tahap maserasi dengan pelarut etanol 70%. Proses KVC dilakukan dengan menggunakan tiga eluen yaitu n-heksan, etil asetat, dan etanol. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Komponen kimia dalam fraksi teraktif diidentifikasi melalui skrining fitokimia dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi gas-spektrometer massa (GCMS). Uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun pacar kuku (Lawsonia inermis Linn.) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Fraksi etil asetat adalah fraksi teraktif anti bakteri. Potensi anti bakteri fraksi etil asetat sebesar 3,58x10- 3% untuk Staphylococcus aureus dan 7,82x10-3% untuk Escherichia coli bila dibandingkan dengan antibiotik tetrasiklin HCl. Potensi antibakteri fraksi etil asetat daun pacar kuku lebih kecil daripada fraksi etil asetat kulit batang pacar kuku, namun lebih besar daripada fraksi etil asetat umbi lobak (Raphanus sativus) dan daun johar (Cassia siamea Lamk.) ditinjau dari nilai diameter daerah hambat. Identifikasi senyawa dalam fraksi teraktif melalui kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, terpenoid, antrakuinon, saponin, dan asam lemak. Analisis GC-MS menunjukkan adanya senyawa dominan 2-pentanone,4-hydroxy-4 methyl, 2-propanol,1,1’-oxybis (CAS) dipropylene glycol, coumarin, dibutylphthalate, hexadecanoic acid, methyl ester, dan 10-octadecanoic acid. Kata kunci : Lawsonia inermis Linn., antibakteri, fraksi teraktif, identifikasi