Abstrak
Analisis Kekritisan Daerah Resapan Air Di Das Samin Hulu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun 2013
Oleh :
Tejo Wijayanto - K5409059 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini: (1) Mengetahui kondisi daerah resapan potensial di DAS
Samin Hulu Kecamatan Tawangamngu. (2) Mengetahui kondisi daerah resapan aktual
di DAS Samin Hulu Kecamatan Tawangmangu. (3) Mengetahui kekritisan daerah
resapan air di DAS Samin hulu Kecamatan Tawangmangu. (4) Mengetahui distribusi
kekritisan daerah resapan air di DAS Samin hulu Kecamatan Tawangamngu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif spasial. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh satuan lahan yang berada di DAS Samin Hulu
Kecamatan Tawangmangu. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat
tertentu yang dapat mewakili suatu sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah analisis dokumentasi, observasi lapangan dan analisis laboratorium. Teknik
analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi resapan potensial adalah skoring
terhadap parameter kemiringan lereng, permeabilitas tanah dan intensitas curah hujan.
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi resapan aktual adalah
skoring parameter penggunaan lahan. Teknik analisis yang digunakan untuk
menentukan kondisi kekritisan resapan air adalah pembandingan antara kondisi resapan
potensial dengan kondisi resapan aktual. Teknik analsisis untuk mengetahui distribusi
kekritisan resapan air adalah analisis kualitatif pada peta kekritisan resapan air dan
analisis kualitatif terhadap berbagai parameter fisik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat empat
kondisi resapan potensial. Luasan kondisi resapan potensial kecil 158,31 ha (3,05%),
kondisi resapan potensial sedang 3892,27 ha (74,94%), kondisi resapan potensial besar
1079,49 ha (20,78%) dan kondisi resapan potensial sangat besar 63,74 ha (1,23%). (2)
Terdapat empat kondisi resapan aktual. Luasan kondisi resapan aktual kecil 1285,96 ha
(24,76%), kondisi resapan aktual agak kecil 1214, 87 ha (23,39%), kondisi resapan
aktual sedang 539,38 ha (10,38%) dan kondisi resapan aktual besar 2153,6 ha (41,46%).
(3) Terdapat enam kondisi kekritisan resapan air. Luasan kekritisan resapan air baik
2198,39 ha (42,33 %), kekritisan resapan air normal alami 473,75 ha (9,12%),
kekritisan resapan air mulai kritis 1071,92 ha (20,64%), kekritisan resapan air agak
kritis 664,54 ha (12,79%), kekritisan resapan air kritis 758,94 ha (14,61%), dan
kekritisan resapan air sangat kritis 26,26 ha (0,51%). (4) Sebaran kondisi kekritisan
resapan air baik dan nomal alami cenderung berada lahan yang memiliki jenis
penggunaan lahan hutan dan semak belukar pada bentuklahan atas. Sebaran kondisi
kekritisan resapan air yang mengalami penurunan kualitas (mulai kritis, agak kritis,
kritis dan sangat kritis) cenderung berada pada lahan yang memiliki penggunaan lahan
tegalan, permukiman dan sawah pada bentuklahan lereng tengah dan lembah.
Kata Kunci : Kondisi resapan potensial, kondisi resapan aktual, kekritisan resapan air
dan distribusi kekritisan resapan air.