;

Abstrak


Analisis Terjemahan Klausa Kompleks Dalam Cerita Pendek The Snow Of Kilimanjaro Dan Dampaknya Pada Kualitas Terjemahan


Oleh :
Atsani Wulansari - S13110200 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan bentuk klausa kompleks (2) Mendeskripsikan teknik yang digunakan (3) Mendeskripsikan kualitas penerjemahan klausa kompleks (4) Menjelaskan dampak teknik penerjemahan terhadap bentuk dan kualitas terjemahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif diskriptif dengan teknik purposive sampling. Terdapat 311 data klausa kompleks. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah (1) teknik observasi untuk memperoleh data klausa kompleks (parataktik, hipotaktik, parataktik hipotaktik); dan (2) kuesioner untuk mendapatkan data keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Hasil dalam penelitian ini: (1) ditemukan 164 klausa kompleks parataktik,140 diterjemahkan tetap dan 24 klausa bergeser. Ditemukan 83 klausa kompleks hipotaktik. 60 klausa diterjemahkan tetap sedangkan 23 klausa bergeser. Klausa kompleks parataktik hipotaktik berjumlah 64 klausa. 24 klausa diterjemahkan tetap, 40 klausa bergeser. (2) teknik yang digunakan dalam menerjemahkan klausa kompleks pada penelitian ini adalah gabungan 1 teknik, 2 teknik, 3 teknik, 4 teknik, dan 5 teknik. Klausa kompleks parataktik menerapkan 1–4 teknik, klausa kompleks hipotaktik 1–2 teknik sedangkan klausa kompleks parataktik hipotaktik menerapkan 1–5 teknik. (3) dalam hal kualitas, 290 klausa kompleks akurat, 21 klausa kurang akurat, 279 klausa berterima, 32 klausa kurang berterima, 301 klausa memiliki keterbacaan tinggi dan 10 klausa memiliki keterbacaan sedang. (4) Teknik penerjemahan berpengaruh pada bentuk klausa. 1 teknik menyebabkan 146 klausa kompleks diterjemahkan tetap dan 24 klausa bergeser. Penerapan 2 teknik menyebabkan 62 klausa diterjemahkan tetap dan 51 klausa bergeser. Penerapan 3 teknik menyebabkan 9 klausa diterjemahkan tetap dan 12 klausa bergeser. Penerapan 4 teknik menyebabkan 3 klausa tetap dan 3 klausa bergeser. Sedangkan penerapan 5 teknik menyebabkan pergeseran klausa. Dalam hal kualitas, penerapan 1 teknik menyebabkan 156 klausa akurat, 13 klausa kurang akurat, 158 klausa berterima, 11 klausa kurang berterima, 167 klausa keterbacaan tinggi dan 2 klausa keterbacaan sedang. Penerapan 2 teknik menyebabkan 107 klausa akurat, 7 klausa kurang akurat, 104 klausa berterima, 10 klausa kurang berterima, 109 klausa memiliki keterbacaan tinggi, 5 klausa memiliki keterbacaan sedang. Penerapan 3 teknik menyebabkan 20 klausa akurat, 1 klausa kurang akurat, 16 klausa berterima, 5 klausa kurang berterima dan 21 klausa keterbacaan tinggi. Penerapan 4 teknik menyebabkan 6 klausa akurat dan keterbacaan tinggi, 5 klausa berterima dan 1 klausa kurang berterima. Penerapan 5 teknik menyebabkan klausa akurat dan keterbacaannya tinggi namun kurang berterima.