Abstrak
Peran Tumbuhan Berbunga Dalam Menjaga Keberadaan Parasitoid Hama Penting Padi
Oleh :
Okky Ekawati - H0709086 - Fak. Pertanian
Padi merupakan tanaman pangan pokok bagi penduduk Indonesia. Setiap tahunnya permintaan produk padi selalu meningkat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kendala utama dalam meningkatkan produksinya adalah hama dan penyakit tanaman. Salah satu solusi pengendalian hama padi adalah dengan menggunakan parasitoid. Dalam pengendalian hama tanaman menggunakan parasitoid, perlu diperhatikan habitat yang sesuai untuk musuh alami. Tumbuhan berbunga merupakan sumber daya bagi musuh alami karena tumbuhan ini menyediakan serangga inang atau mangsa alternatif; sumber nektar, pollen yang menjadi pakan, dan tempat berlindung bagi parasitoid. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran tumbuhan berbunga dalam mendukung keberadaan parasitoid hama penting padi.
Penelitian ini dilaksanakan di pertanaman padi di Desa Jebugan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UNS mulai bulan Oktober 2012-April 2013. Metode yang digunakan adalah metode survei. Penelitian dilakukan pada 2 lahan sawah yang berbeda cara budidayanya, lahan yang dipakai merupakan sawah organik dan sawah konvensional. Dalam menentukan sample tumbuhan berbunga digunakan random sampling, sampel tumbuhan berbunga yang tumbuh di pematang sawah diambil secara acak.
Hasil penelitian menunjukkan tumbuhan berbunga pada fase generatif memiliki keragaman parasitoid lebih tinggi dibandingkan tumbuhan berbunga pada fase vegetatif, sehingga tumbuhan berbunga berperan sebagai sumber nektar dan polen yang menjadi pakan bagi musuh alami dewasa (parasitoid dan predator). Parasitoid pada sawah organik memiliki keragaman lebih tinggi dibanding pada sawah konvensional. Populasi hama lebih tinggi ketika tumbuhan berada pada stadia vegetatif dan populasi parasitoid cukup tinggi pada saat tumbuhan berada pada stadia generatif. Ageratum conyzoides L. memiliki keragaman dan populasi parasitoid baik pada sawah organik maupun konvensional tetapi hanya pada fase generatif. Ageratum conyzoides L. dapat direkomendasikan untuk menyusun mikrohabitat dalam rangka konservasi parasitoid.