Abstrak
Adopsi Inovasi Kebijakan Perencanaan Dan Penganggaran Responsif Gender Bidang Pendidikan Di Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen Tahun 2012-2013
Oleh :
Iin Rahma Ratna Sari - D0109046 - Fak. ISIP
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Dinas Pedidikan
Kabupaten Sragen mengadopsi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender
(PPRG) dilihat dari proses adopsi inovasi kebijakan PPRG serta kendala dalam
proses pengadopsiannya yang akan dikaji dengan melihat teori kecepatan adopsi
inovasi, tahapan adopsi inovasi kebijakan oleh organisasi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi adopsi inovasi. Hal ini penting mengingat inovasi kebijakan tidak
selalu direspon positif pada saat akan diadopsi, apalagi gender merupakan sebuah
nilai yang dipandang berbeda kepentingannya oleh setiap orang.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
teknik pengumpulan data wawancara dan studi dokumen. Sumber data informan
yang dipilih dengan teknik pengambilan sempel purposive sampling dan dokumen
kebijakan. Analisis data menggunakan analisis data interaktif dan menggunakan
pengujian validitas triangulasi sumber data.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dalam proses pengadopsian
inovasi kebijakan PPRG bidang pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sragen hingga saat ini sampai pada tahap perintisan atau intiation belum sampai
pada tahap implementasi atau pelaksnaan. Ini dapat dilihat dari berbagai inisiatif
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen sejak tahun 2012-2013.
Dalam fase genda seting pada adopsi inovasi PPRG ditandai dengan adanya
penerimaan informasi dan menyebarkan informasi. Fase matching dalam adopsi
inovasi kebijakan PPRG di Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen di tandai dengan
beberapa kegiatan diantaranya membuat data pilah gender, membuat dokumen
GAP dan GBS serta membentuk pokja PUG. Kendala pengadopsian inovasi
kebijakan PPRG meliputi faktor-faktor yang mepengaruhi dalam adopsi sebuah
inovasi, yaitu kendala kebudayaannampak dari masih kuatnya nilai yang melekat
dalam lima unsure kebudayaa di masyarakat danmasih awamnya masyarakat
dengan konsep gender karena masih kuatnya nilai patriarki yang ada di
masyarakat. Struktur social dan pranata social yang telah menjadi kultur dalam
masyarakat yang telah dianggap sebagai kodrat sangat mempengaruhi pemahaman
terhadap konsep gender dan ketertarikan stakeholder terhadap isu tentang gender.
Persepsi terhadap inovasi yaitu terhadap konsep gender dan anggaran responsif
gender yang masih salah kaprah serta respon yang kurang terhap PPRG yang
kurang dan perilaku organisasi yang nampak dari pemahaman individu tentang
gender dan struktur dalam organisasi yang sering berubah karena adanya mutasi,
kurangnya kemampuan pihak yang terlibat untuk memanfaatkan teknologi yang
ada seperti data pilah gender dan juga masih lemahnya dukungan dari lingkungan
mengakibatkan kendala dalam pengadopsian inovasi dalam kebijakan PPRG.