Abstrak


Alat pengolahan limbah cair pada proses pembuatan tahu


Oleh :
Adhitya Fajar R - I8310003 - Fak. Teknik

Tahu merupakan makanan yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia dan merupakan sumber protein yang relatif murah serta proses pembuatannya mudah. Pada dasarnya tahu adalah endapan protein dari sari kedelai panas yang menggunakan bahan penggumpal. Pada waktu proses pengendapan tidak semua produk mengendap, dengan demikian sisa protein yang tidak tergumpal dan zat -zat lain yang larut dalam air akan terdapat dalam limbah cair tahu yang dihasilkan. Karakteristik limbah cair tahu sebagian besar terdiri dari polutan organik dengan kadar yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan limbah yang efisien dan relatif murah. Rangkaian alat pengolahan air limbah tahu ini terdiri dari tangki pengendap, penyaring dan penjerap. Tangki ini terbuat dari plastik dengan kapasitas 150 liter yang dilengkapi lubang pengeluaran pada dasar tangki. Tangki pengendap di hubungkan dengan penyaring pasir, arang aktif, dan zeolit. Penyaring pasir, arang aktif, dan zeolit ditampung pada penampung akrilik dengan ukuran 35 cm x 35 cm x 32 cm yang di susun vertikal. Penyaring pasir disusun paling atas dan dilengkapi dengan pipa penyemprot/ spray, di bawah penyaring pasir adalah arang aktif dan paling bawah merupakan zeolit. Pada bawah zeolit dilengkapi dengan tangki penampung dengan ukuran 28 cm x 35 cm x 70 cm. Dari hasil pengoprasian alat dan analisis diperoleh bahwa penurunan nilai parameter pencemar (BOD5, COD, dan TSS) paling optimum pada variasi pembukaan kran ¾ (75,2 ml/s), dengan kadar BOD akhir sebesar 109,8 mg/l, COD akhir sebesar 163,7 mg/l dan kadar TSS akhir sebesar 87 mg/l. Sehingga dapat disimpulkan alat penjernih limbah cair tahu ini dapat digunakan karena memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.