Abstrak
Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Menyimak Di Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus Di Smp Negeri 1 Tasikmadu).
Oleh :
Anas Charis Fachrudin - K1209006 - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi guru bahasa
Indonesia mengenai pembelajaran keterampilan menyimak, perencanaan
pembelajaran keterampilan menyimak, pelaksanaan pembelajaran keterampilan
menyimak, serta kendala yang dihadapi dan upaya untuk mengatasi kendala dalam
pembelajaran keterampilan menyimak di SMP Negeri 1 Tasikmadu.
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang
digunakan adalah studi kasus ganda. Sumber data yang digunakan adalah tempat
dan peristiwa, informan, serta dokumen. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data diperoleh
melalui triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data
menggunakan model interaktif yang terdiri dari empat tahap, yaitu pengumpulan
data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil temuan penelitian mengenai pembelajaran keterampilan menyimak
di SMP Negeri 1 Tasikmadu menunjukkan bahwa: (1) Persepsi guru bahasa
Indonesia menyatakan bahwa pembelajaran keterampilan menyimak sangat
penting dilaksanakan dan diajarkan secara terpadu dengan keterampilan berbahasa
yang lain. (2) Perencanaan pembelajaran keterampilan menyimak, meliputi
komponen silabus dan (RPP) sudah lengkap. Dalam penyusunan RPP masih
terdapat beberapa kekurangan, yaitu, materi ajar hanya singkat, kegiatan-kegiatan
pembelajaran masih bersifat umum, sumber belajar belum dicantumkan
identitasnya, serta pedoman penilaian yang belum dikembangkan sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi. (3) Pelaksanaan pembelajaran keterampilan
menyimak secara keseluruhan sudah berjalan lancar, namun ada beberapa
pembelajaran menyimak yang belum terlaksana. Guru sudah menyampaikan
materi dengan metode yang inovatif, tetapi penggunaan media pembelajaran
belum maksimal di kelas reguler. (4) Kendala yang dihadapi, antara lain (a) sarana
prasarana belum lengkap; (b) materi ajar sulit didapatkan; (c) pedoman penilaian
belum sesuai; (d) kemampuan siswa berbeda-beda. (5) Upaya yang dilakukan, (a)
guru mengoptimalkan fasilitas pembelajaran yang ada; (b) mengembangkan
materi ajar dari berbagai sumber; (c) guru mencari acuan pedoman penilaian yang
relevan; (d) siswa diberikan lebih banyak latihan dan praktik menyimak.
Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran keterampilan menyimak belum sepenuhnya dilaksanakan. Beberapa
pembelajaran menyimak belum terlaksana karena terkendala sarana-prasarana
yang belum lengkap. Siswa-siswa di kelas bilingual lebih aktif dibanding siswa di
kelas reguler. Jadi, secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran keterampilan
menyimak di kelas bilingual lebih efektif dibandingkan dengan kelas reguler.