Abstrak
Analisa Layanan Khusus Pengembalian Bahan Pustaka Melalui Pos Dan Perpanjangan Melalui Telepon Di Perpustakaan Kemdikbud Ri Di Jakarta
Oleh :
Dias Prihutami - D1810020 - Fak. ISIP
Tugas Akhir ini membahas tentang layanan khusus pengembalian bahan pustaka melalui pos dan perpanjangan melalui telepon yang ada di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta. Topik pembahasan Tugas Akhir ini meliputi sistem layanan Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Standard Operating Procedures (SOP) pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka, proses pengembalian bahan pustaka melalui pos dan perpanjangan melalui telepon, serta kelemahan dan kelebihan dari layanan khusus pengembalian bahan pustaka melalui pos dan perpanjangan melalui telepon di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk mengembangkan tulisan, Penulis melakukan observasi, studi pustaka, dokumentasi, serta melakukanwawancara pada dua orang pustakawan dan tiga orang pemustaka di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Setelah data terkumpul dan dilakukan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan perpustakaan khusus yang menerapkan dua layanan yaitu layanan umum dengan penerapan pelayanan terbuka (open access) dan layanan khusus dengan penerapan pada layanan pengembalian bahan pustaka melalui pos dan perpanjangan melalui telepon. Perlu adanya Standard Operating Procedures (SOP) yang mengatur layanan pengembalian bahan pustaka secara keseluruhan dengan lebih jelas karena belum adanya SOP yang mengatur kegiatan pengembalian bahan pustaka melalui pos. Layanan khusus pengembalian bahan pustaka melalui pos dan perpanjangan melalui telepon ini perlu juga diterapkan pada perpustakaan-perpustakaan yang lain. Hal ini karena pengembalian bahan pustaka melalui pos dan perpanjangan melalui telepon dapat mempermudah proses layanan kegiatan perpustakaan, menguntungkan pemustaka (menghemat tenaga, biaya, dan waktu) sehingga dapat memberikan nilai lebih pada kepuasan yang dirasakan oleh pemustaka.