Abstrak
Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi Dan Siklus Bisnis Di Indonesia
Oleh :
Imroatul Hidayati - F0109052 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Pengaruh kebijakan moneter terhadap business cycle telah banyak
diteliti diberbagai negara maju. Berkaitan dengan ini, skripsi ini akan
mengeksplorasi hubungan kebijakan moneter, inflasi dan siklus bisnis di
Indonesia dengan mengunakan metode VAR/ VECM. Tujuan dari penulisan ini
adalah untuk mengetahui pola dan pengaruh kebijakan moneter terhadap inflasi
dan siklus bisnis dalam jangka pendak maupun jangka panjang. Penelitian ini
menggunakan metode Hodrick Prescott Filter dimana untuk mengetahui pola
siklikal dari varibel kebijakan moneter dan inflasi apabila dicross correlation-kan
dengan variable GDP Riil, Untuk mengetahui hubungan kausalitas maka
digunakan uji kausalitas granger dimana akan diketahui hubungan timbal balik
antar masing-masing variabel. Untuk mengetahui hubungan jangka panjang maka
dalam penelitian ini digunakan uji kointegrasi johansen sedangkan jangka
pendeknya menggunakan estimasi VECM. Hasil dari Impulse Response
digunakan pnulis untuk mengetahui response dari variable inflasi dan siklus bisnis
ketika mendapatkan goncangan dari variable kebijakan moneter hasil dari impulse
response akan dikaitkan dengan hasil dari Forecast Error Decomposition of
Variance dimana akan diketahui variable apakah yang paling kuat dalam
mempengaruhi Inflasi dan Siklus bisnis.
Pola dari suku bunga, inflasi dan jumlah uang yang beredar adalah
procyclical sedangkan nilai tukar not clear. Adanya hubungan kausalitas antar
variabel kebijakan moneter terhadap inflasi dan siklus bisnis. Terdapat hubungan
keterkaitan jangka panjang maupun jangka pendek antar variabel penelitian.
Response dari Business cycle akibat dari impulse variabel kebijakan moneter
kebanyakan menunjukkan respose yang negative hanya variabel uang yang
menunjukkan response positif akan tetapi tidak merupakan variabel paling kuat
dalam mempengaruhi business cycle di Indonesia yang ditunjukkan dengan hasil
dari perhitungan Variance Decomposition pada business cycle dan diperlihatkan
bahwa suku bunga menunjukkan variabel yang terkuat dalam mempengaruhi
business cycle di Indonesia. Hasil ini sama dengan response yang ditunjukkan
oleh Inflasi dimana meresponse positif guncangan suku bunga dan nilai tukar
akan tetapi suku bunga paling kuat dalam menjelaskan variasi dari inflasi. Untuk
yang selanjutnya adalah adanya control dari Bank Indonesia tentang suku bunga
yang ditetapkan pada masing-masing bank umum dikarenakan fakta yang terjadi
sekarang selalu suku bunga pada bank-bank umum memiliki gap yang sangat jauh
dengan suku bunga yang ditetapkan oleh BI. Hendaknya masyarakat lebih dapat
memahami pentingnya kesadaran untuk menabung sejak dini, karena tabungan
akan menambah angka investasi dan dapat meningkatkan pendapatan Negara.
Budaya penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran hendaknya mulai
ditinggalkan dan mulai menjamah pada card money seperti yang telah dilakukan
oleh Negara – Negara maju.