Abstrak
Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” Karya Trinil (Kajian Kohesi Dan Koherensi)
Oleh :
Ikhsan Mahendra - C0109021 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimanakah kohesi dalam Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil?, (2) bagaimanakah koherensi Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil? dan (3) bagaimanakah karakteristik Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil? Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal dalam Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil, (2) mendeskripsikan koherensi Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil dan (3) menjelaskan karakteristik Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa data tulis yang mengandung kohesi dan koherensi. Sumber data yang digunakan yaitu buku Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan wacana cerkak pada sumber data yang berjumlah 12 judul cerkak. Sampel dalam penelitian ini adalah wacana cerkak dari Antologi cerkak “Wiring Kuning” terpilih dan mewakili populasi. Adapun sampel judul cerkak yang diambil adalah Wiring Kuning, Fotografer, Kadho, Limaran, Nginang, Ari-ari, Jubah Putih, Kalung Kembang Mlathi, Jutawan Mawut, Supinah, Ayamipun Bu!, dan Kidung Sumarah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan dilanjutkan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode distribusional dan teknik dasarnya adalah Bagi Unsur Langsung (BUL) serta teknik lanjutannya yaitu teknik lesap dan teknik ganti. Metode distribusional digunakan untuk menganalisis penanda kohesi, sedangkan untuk penanda koherensi menggunakan metode padan dengan alat penentu referensial. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan beberapa hal: (1) penanda kohesi gramatikal yang terdapat dalam Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil yaitu pengacuan, substitusi, elipsis, konjungsi; penanda kohesi leksikal yang ditemukan yaitu repetisi, sinonimi, antonimi, kolokasi, hiponimi, dan ekuivalensi; (2) penanda koherensi yang ditemukan yaitu penanda koherensi yang berupa penekanan, koherensi berupa simpulan/hasil, koherensi berupa contoh; (3) karakteristik yang ditemukan dalam Wacana Antologi Cerkak “Wiring Kuning” karya Trinil meliputi penanda kohesi gramatikal yang dominan yaitu pengacuan/ referensi sebanyak 65%, penanda kohesi leksikal yang dominan yaitu antonimi/oposisi makna sebanyak 32%, penanda koherensi yang dominan yaitu penanda koherensi berupa penekanan sebanyak 75%.