Abstrak


Analisis Efektivitas Anggaran Blud Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2010-2011


Oleh :
Gita Soraya - F3310055 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

RSUD Kabupaten Karanganyar adalah rumah sakit milik pemerintah. Rumah sakit adalah organisasi publik yang membuat anggaran sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian dalam mencapai tujuan organisasi. RSUD Kabupaten Karanganyar menjadi BLUD sejak 2 Maret 2009. BLUD adalah instansi pemerintah yang menghasilkan barang atau jasa dan dikelola secara otonom oleh prinsip-prinsip efisiensi dan memiliki rencana kerja anggaran yang ditetapkan oleh sistem manajemen sendiri yang tidak menutamakan keuntungan. Tujuan dari penelitian pada RSUD Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut: mengetahui bagaimana proses penganggaran BLUD pada RSUD, mengetahui bagaimana realisasi anggaran BLUD tahun 2010-2011 di RSUD, dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dan efektivitas mereka dalam mencapai identifikasi solusi untuk masalah yang dihadapi RSUD. Dari hasil evaluasi penyusunan dan realisasi anggaran di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2010-2011 dapat disimpulkan sebagai berikut: dalam melaksanakan kegiatan operasional dan non operasional dari RSUD dilakukan sebelumnya penganggaran terlebih dahulu, anggaran yang disusun berupa anggaran pendapatan dan belanja yang sumber dananya ada dua, yaitu APBD dan pendapatan BLUD. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terkoordinasi secara bottom up (dari bawah ke atas). Anggaran yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang dimiliki. Untuk realisasi pendapatan tahun 2010-2011 melebihi target yang dianggarkan yaitu lebih dari 100%, sedangkan untuk realisasi belanja tahun 2010-2011 selalu di bawah 100% dari anggaran belanja. Adapun rekomendasi yang penulis dapat berikan adalah sebagai berikut: RSUD Kabupaten Karanganyar harus lebih menertibkan proses bottom up dalam penyusunan anggaran, kepala bidang penunjang harus lebih memahami tentang fungsi manajerial, perlu meningkatkan kinerja pelayanan khususnya di bidang medis, dan harus mengoreksi kembali kegiatan belanja yang belum menjadi prioritas.