Abstrak


Konsep pancer wali tradisi pernikahan adat jawa dalam cerbung esem ing lingsir sore karya naryata (Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra)


Oleh :
Bangun Juliadi Wibowo - C0109003 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah struktur cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata berdasarkan teori fiksi dari Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita (karakter/penokohan, alur, latar), tema dan sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme dan ironi) ? (2) Bagaimana konsep Pancer Wali dalam cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata ? (3) Bagaimana sikap budaya pengarang dalam memandang konsep Pancer Wali yang terdapat dalam cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata ? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan struktur cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata berdasarkan teori fiksi dari Robert Stanton yaitu struktur yang meliputi fakta-fakta cerita (karakter/penokohan, alur, latar), tema dan sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme dan ironi). (2) Mendeskripsikan konsep Pancer Wali dalam cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata. (3) Mendeskripsikan sikap budaya pengarang dalam memandang konsep Pancer Wali yang terdapat dalam cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata. Manfaat yang dicapai dalam penelitian terdiri dari dua hal, yaitu manfaat secara teoritis dengan harapan dapat membantu memperkaya dalam mempergunakan teori-teori sastra dan aplikasinya, khususnya teori sosiologi sastra. Manfaat praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa himbauan bagi masyarakat supaya lebih berhati-hati dalam mencari jodoh, khususnya mengenai larangan nikah pancer wali bagi masyarakat Jawa. Bentuk penelitian ini adalah penelitian sastra dengan metode deskriptif kualitatif, yang berarti bahwa menggunakan data kualitatif pula yaitu berupa kata-kata, uraian-uraian, atau gambaran dan bukan berupa angka-angka. Penelitian ini akan menganalisis cerbung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata dengan membongkar unsur struktural dari Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar, tema, serta sarana-sarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi, dan aspek sosiologi sastra yang meliputi pantangan dalam tradisi pernikahan adat Jawa Pancer Wali yang terdapat dalam cerbung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata dan sikap budaya pengarang dalam cerbung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata Dari analisis ini dapat ditarik kesimpulan, yaitu (1) Dilihat dari unsur struktural yang terdapat dalam cerbung Esem Ing Lingsir Sore menunjukkan adanya hubungan yang erat dan saling terkait antara unsur satu dengan lainnya. Unsur struktural dalam cerbung ini meliputi fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, latar atau setting dan alur, tema dan sarana-sarana sastra yang meliputi simbolisme, sudut pandang, gaya dan tone, serta ironi yang dirangkum menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga mampu membentuk makna secara keseluruhan cerita. (2) Dilihat dari segi tradisi adat Jawa, pernikahan Pancer Wali merupakan pernikahan dimana antara ayah mempelai pria dan ayah mempelai wanita yang akan melangsungkan pernikahan merupakan saudara kandung dan ini merupakan sebuah pantangan. (3) Dilihat dari sikap budaya pengarang, dalam hal ini pengarang menolak adanya pantangan adat berupa pelarangan pernikahan Pancer Wali.