Abstrak


Pengembangan Karyawan (Karyawan Medis) Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta


Oleh :
Ragil Diyah Ruwiyanti - D1510068 - Fak. ISIP

Sumber daya yang ada pada setiap perusahaan saling ketergantungan karena sumber daya yang satu tidak berguna tanpa sumber daya yang lain. Sumber daya manusia tidak berguna tanpa sumber daya uang, teknologi, dan bahan baku begitu pula sebaliknya. Dalam pencapaian tujuan perusahaan diperlukan pengelolaan dan pengorganisasian terhadap sumber daya yang ada supaya dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya. Karena sifat sumber daya manusia yang dinamis maka perlu dilakukan penyesuaian baik keterampilan dan pengetahuan, salah satu penyesuaiannya adalah melalui pengembangan karyawan. Rumah sakit adalah salah satu bentuk perusahaan jasa yang mengedepankan sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan tanpa mengabaikan sumber daya lain. Oleh karena itu pengembangan karyawan dirasa sangat penting dalam suatu perusahaan, dalam hal ini rumah sakit. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan karyawan pada Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta . Jenis pengamatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, berusaha memaparkan keadaan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sumber datanya adalah narasumber, peristiwa atau aktivitas, dan dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan kajian terhadap dokumen dan arsip. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengamatan, pengembangan karyawan pada Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta menggunakan metode In House Training, Diklat Eksternal, Pendidikan Lanjut, Penelitian/ PKL, Orientasi Karyawan. Evaluasi dilaksanakan setiap enam bulan sekali guna mengukur keefektivan dan keefisienan program pengembangan yang sudah disusun pada awal tahun. Pembiayaan program pengembangan karyawan didapat melalui dua cara yaitu keuangan rumah sakit yang telah dialokasikan untuk pengembangan karyawan dan pembiayaan oleh sponsor. Hambatan yang dialami adalah keengganan karyawan untuk melakukan pengembangan melalui pendidikan dan terhambatnya pelatihan karena habisnya kuota pada penyelenggaraan pelatihan pihak luar rumah sakit. Solusi yang mungkin dapat mengatasi hambatan tersebut salah satunya dengan merotasi karyawan tersebut dan segera menghubungi pihak penyelenggara supaya tidak kehabisan kuota. Meskipun terdapat beberapa hambatan namun hambatan tersebut dirasa tidak mengganggu jalannya proses pengembangan karyawan.