;

Abstrak


Kadar Heat Shock Protein 70 Pada Persalinan Preterm


Oleh :
Antonius Budi Giri Bawono - S501202010 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Angka kejadian persalinan preterm di Indonesia sebesar 27,9%. Heat Shock Protein 70 diduga berperan dalam persalinan preterm yang disebabkan distres maternal pada ibu berstatus sosial, ekonomi dan pendidikan yang rendah. Tujuan penelitian: untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kadar HSP70 pada persalinan preterm dibandingkan kehamilan normal di RSUD Dr.Moewardi, Surakarta, Jawa Tengah. Metode penelitian: Penelitian observasional analitik dan desain penelitian potong lintang. Variabel independen: kadar Heat Shock Protein 70, variabel dependen: persalinan preterm. Analisa statistik dengan uji Chi kuadrat. Hasil: Jumlah subyek penelitian adalah 60 orang, terbagi ke dalam 2 kelompok dan setiap kelompok 30 orang. Berdasarkan karakteristik ibu pada kedua kelompok penelitian, pendidikan dan LILA berpengaruh terhadap kejadian persalinan preterm (p = 0,008 dan p = 0,002). Ibu berpendidikan SD mengalami persalinan preterm sebanyak 6,6 kali lebih besar (PR= 6,682 dan p = 0,029), sedangkan berpendidikan SMP berisiko mengalami persalinan preterm sebanyak 3 kali lebih besar (PR = 3,27 dan p = 0, 054) dibanding yang berpendidikan SMA. Ibu berLILA kurang memiliki risiko persalinan preterm sebanyak 5,5 kali lebih besar dibanding ibu berLILA normal (PR = 5,5). Ibu berkadar HSP70 yang tinggi (tidak normal) berisiko mengalami persalinan preterm sebanyak 5,2 kali lebih besar dibanding kehamilan normal (PR= 5,26 dan p= 0,122). Kesimpulan: ada perbedaan kadar Heat Shock Protein 70 pada ibu yang mengalami persalinan preterm dibandingkan kehamilan normal, namun didapatkan kesimpulan statistik yang tidak bermakna. LILA dan pendidikan berpengaruh bermakna terhadap kejadian persalinan preterm.