;

Abstrak


Proses Komunikasi Masyarakat Dayak Ngaju Dalam Rangka Melestarikan Nilai-Nilai Hidup Huma Betang Studi di lingkungan masyarakat Dayak Ngaju di Desa Buntoi Kalimantan Tengah


Oleh :
Yosia Nugrahaningsih - S23110802 - Sekolah Pascasarjana

Rumah adat suku Dayak Kalimantan Tengah disebut dengan Rumah Betang. Selain bentuknya yang memanjang, keunikan Rumah Betang adalah dapat dihuni lebih dari sepuluh kepala keluarga dan mereka tinggal didalam satu rumah secara bersama-sama. Kini Jumlah Rumah Betang di Kalimantan Tengah terus berkurang. Salah satu Rumah Betang yang masih digunakan sebagai tempat hunian adalah Rumah Betang Buntoi yang terletak di kabupaten Pulang Pisau, kecamatan Kahayan Hilir, desa Buntoi. Keberadaan Rumah Betang telah menumbuhkan nilai- nilai kehidupan yang dijadikan pedoman hidup masyarakat Dayak yang masih tinggal di Rumah Betang maupun yang sudah tidak tinggal di Rumah Betang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi untuk melestarikan nilai- nilai yang terkandung di dalam Rumah Betang yang terjadi di masyarakat Dayak Ngaju. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik, interaksi sosial dan teori pewarisan budaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan etnografi. Pengumpulan data diperoleh dengan cara tinggal di Rumah Betang selama beberapa waktu di desa Buntoi. Dengan tinggal selama beberapa waktu di Rumah Betang Buntoi maka kehidupan keseharian masyarakat Dayak Ngaju di desa Buntoi ini dapat diamati secara lebih dekat, serta dapat dipahami bagaimana mereka melakukan transmisi pesan nilai- nilai budaya yang terkandung didalam Rumah Betang. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai- nilai kehidupan yang berkembang di Rumah Betang mencangkup: nilai untuk hidup saling tolong menolong, rukun, saling menjaga keamanan dan pertahan serta saling menghargai dan memberi kebebasan beragama. Proses komunikasi masyarakat Dayak Ngaju untuk melestarikan nilai- nilai tersebut adalah dengan melalui proses enkulturasi dan sosialisasi yang dimana pesan-pesan tersebut disampaikan melalui simbol bahasa verbal dan non verbal dengan cara interaksi simbolik. Cara yang paling efektif untuk melakukan transmisi budaya pada masyarakat Dayak Ngaju di desa Buntoi adalah dengan melakukan pewarisan secara verbal diikuti dengan penekanan gerakan non verbal secara berulang.