Abstrak
Pemetaan Apotek Di Kota Surakarta Tahun 2009
Oleh :
Tri Wahyuni - K5405036 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui distribusi apotek di Kota Surakarta tahun 2009. (2) Mengetahui pola distribusi apotek di Kota Surakarta tahun 2009. (3) Mengetahui tingkat pelayanan kefarmasian apotek di Kota Surakarta tahun 2009. (4) Mengetahui karakteristik pasien apotek di Kota Surakarta tahun 2009.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel acak proporsional dengan sampel sebanyak 32 apotek dan 100 pasien. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis peta, analisis tetangga terdekat dan analisis tabel.
Hasil dari penelitian ini adalah : (1) Jumlah apotek di Kota Surakarta tahun 2009 adalah 125 apotek. Jumlah apotek paling banyak berlokasi di Kecamatan Banjarsari yaitu 47 apotek (37.6%) kemudian di Kecamatan Laweyan yaitu 31 apotek (24,8%), Kecamatan Jebres 24 apotek (19,2%), Kecamatan Serengan 14 apotek (11,2%) dan paling sedikit berlokasi di Kecamatan Pasar Kliwon yaitu 9 apotek (7,2%). Persebaran apotek di Kota Surakarta mayoritas menempati lokasi di sektor jasa (seperti RSDM dan RS. Dr. Oen), sektor perdagangan (seperti Pasar Gede, Pasar Nusukan, Pasar Mojosongo, Pasar Kabangan), sektor transportasi (Terminal Tirtonadi, Stasiun Purwosari dan Balapan) dan ruas jalan (seperti jalan Urip Soemoharjo, Adi Sucipto, Kapten Mulyadi, dan Tangkuban Perahu). (2) Pola persebaran apotek di Kota Surakarta dapat dilihat melalui masing masing kecamatan. Pola sebaran apotek di Kecamatan Laweyan adalah acak dengan nilai T = 1,07. Pola sebaran apotek di Kecamatan Serengan adalah mengelompok dengan nilai T = 0,72. Pola sebaran apotek di Kecamatan Pasar Kliwon adalah acak dengan nilai T = 1,41. Pola sebaran apotek di Kecamatan Jebres adalah mengelompok dengan nilai T = 0,6. Pola sebaran apotek di Kecamatan Banjarsari adalah mengelompok dengan nilai T = 0,92. (3) Rata-rata penerapan standar pelayanan kefarmasian di apotek di Kecamatan Laweyan adalah 66,63% (cukup). Di Kecamatan Serengan adalah 62,50% (cukup). Di Kecamatan Pasar Kliwon adalah 68,38% (cukup). Di Kecamatan Jebres adalah 70,83% (cukup). Dan di Kecamatan Banjarsari adalah 71,20% (cukup). (4) Karakteristik demografi pasien apotek di Kota Surakarta adalah sebagai berikut : 81% didominasi oleh pasien dengan usia 15 – 64 tahun. perbandingan antara pasien perempuan dengan laki-laki adalah sebanding yakni 50% pasien perempuan dan 50% pasien laki-laki. Karakteristik sosial ekonomi pasien apotek di Kota Surakarta adalah sebagai berikut : tingkat pendidikan pasien cukup tinggi karena 45% didominasi oleh pasien dengan tingkat pendidikan SMA sederajat, dan 40% pasien apotek bekerja sebagai karyawan swasta.