Abstrak
Studi Komparatif Usaha Sale Pisang Goreng Dan Keripik Pisang Di Kabupaten Grobogan
Oleh :
Denok Setia Pratiwi - H0809022 - Fak. Pertanian
Kegiatan usaha yang umumnya banyak dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan potensi alam disekitarnya adalah usaha pengolahan makanan. Adanya kegiatan usaha pengolahan makanan tentunya akan memberikan kontribusi keuntungan bagi pelaku usaha maupun daerah sekitarnya. Sale pisang goreng dan keripik pisang merupakan produk olahan dari buah pisang yang banyak dikembangkan di Kabupaten Grobogan. Hal ini didukung oleh produksi pisang yang melimpah di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan, profitabilitas, dan efisiensi usaha sale pisang goreng dan keripik pisang, serta menganalisis perbedaan keuntungan, efisiensi, profitabilitas dari usaha sale pisang goreng dan keripik pisang di Kabupaten Grobogan secara statistik.
Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu Kabupaten Grobogan. Teknik pengambilan responden dengan metode sensus, yaitu semua subyek penelitian dianalisis. Metode analisis yang digunakan adalah (1) analisis biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, efisiensi usaha, dan incremental B/C rasio, (2) t-test untuk mengetahui perbedaan keuntungan, profitabilitas, efisiensi usaha secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) analisis usaha: a) biaya total pada usaha sale pisang goreng sebesar Rp 5.288.738/bulan, sedangkan pada usaha keripik pisang lebih kecil yaitu Rp 3.885.748/bulan; b) penerimaan pada usaha sale pisang goreng sebesar Rp 7.992.300/bulan, sedangkan pada usaha keripik pisang lebih kecil, yaitu Rp 5.158.125/bulan; c) keuntungan pada usaha sale pisang goreng sebesar Rp 2.749.562/bulan, sedangkan pada usaha keripik pisang lebih kecil, yaitu Rp 1.272.378/bulan; d) profibilitas pada usaha sale pisang goreng sebesar 52,45%, sedangkan pada usaha keripik pisang lebih kecil, yaitu 32,74%; e) efisiensi usaha yang ditunjukkan oleh nilai R/C ratio pada usaha sale pisang goreng sebesar 1,52, sedangkan pada usaha keripik pisang lebih kecil, yaitu sebesar 1,33; f)analisis incremental B/C rasio pada usaha sale pisang goreng dan keripik pisang adalah 1,09. (2) t-test: Tidak terdapat perbedaan keuntungan dan efisiensi secara statistik antara usaha sale pisang goreng dan keripik pisang, tetapi pada profitabilitas antar usaha sale pisang goreng dan keripik pisang terdapat perbedaan secara statistik.
Dari hasil penelitian ini, dapat disarankan (1) bagi pengusaha sale pisang goreng untuk melakukan inovasi produk yang dapat berupa kreasi rasa baru, dan bagi pengusaha keripik pisang untuk melakukan variasi ukuran kemasan, (2) bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan untuk melakukan peninjauan rutin terhadap industry rumah tangga sale pisang dan keripik pisang agar diketahui perkembangan usahanya, (3) merekomendasikan kepada petani pisang untuk meningkatkan ketersediaan jenis pisang uter agar pelaku pengolahan buah pisang terdorong mengusahakan sale pisang.