Abstrak


Analisis Nilai Tambah Egg Roll Ubi Ungu Di Home Industry Shasa Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul


Oleh :
Winda Desmawati Laksita - H0809113 - Fak. Pertanian

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas dan efisiensi dari usaha pengolahan ubi ungu menjadi Egg Roll ubi ungu di Home Industry Shasa Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tambah per bahan baku dan nilai tambah per tenaga kerja. Metode dasar penelitian ini adalah deskripsi analisis dan menggunakan teknik studi kasus. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul dengan mengambil responden di Desa Pleret Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Metode analisis data yang digunakan antara lain: analisis biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, efisiensi, dan nilai tambah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan melakukan wawancara, pencatatan, dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata biaya total sebesar Rp 91.137.747,44 dalam waktu satu bulan produksi. Dengan biaya total tersebut, penerimaan yang diterima sebesar Rp 163.800.000,00, sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 72.662.252,56. Profitabilitas yang diperoleh Home Industry Shasa sebesar 79,73%. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan oleh Home Industry Shasa sudah menguntungkan. Sedangkan efisiensi yang diperoleh sebesar 1,80. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ini sudah efisien. Home Industry Shasa ini mampu memberikan nilai tambah per bahan baku sebesar Rp 47.295,34/Kg dan nilai tambah per tenaga kerja sebesar Rp 15.422,39/JKO. Saran yang dapat diberikan adalah yang pertama sebaiknya pemilik membuat pembukuan secara rinci. Bertujuan agar dapat mengontrol pengeluaran biaya selama produksi berlangsung. Selain itu dapat dijadikan sebagai arsip bagi home industry Shasa. Kedua dengan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak yaitu sebanyak 23 tenaga kerja dengan tempat produksi yang kurang memadai, maka perlu adanya perluasan tempat produksi demi kenyamanan tenaga kerja. Ketiga dengan adanya permasalan ketersediaan bahan baku karena lebih banyak terserap oleh industri bakpia ubi ungu, maka lebih baik pemilik Home Industry Shasa menerapkan sistem pesan kepada produsen ubi ungu di Pasar Telo Karangkajen. Hal ini bertujuan agar produksi dari home industry Egg Roll Ubi Ungu Shasa tetap berproduksi dengan stabil.