Abstrak


Perancangan Model Agri-Food Supply Chain Pada Produk Turunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Pelalawan Riau


Oleh :
Dwi Indah Maryanie - I0309015 - Fak. Teknik

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit dan eksportir Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Namun, jika dilihat dari perkembangan industri turunannya saat ini, Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia. Hal ini dikarenakan sebagian besar produksi dialokasikan untuk minyak CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) saja, tidak diolah lebih lanjut menjadi produk hilir. Padahal jika dilihat dari harga jualnya, industri hilir kelapa sawit lebih menjanjikan nilai tambah yang lebih baik dibandingkan hanya sekedar ekspor CPO saja. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan industri turunan kelapa sawit yang paling potensial, khususnya dari bagian CPO dan PKO dengan mempertimbangkan keseluruhan mata rantai pohon industri kelapa sawit. Hasil produk turunan terpilih dievaluasi untuk mengukur performansi rantai pasoknya saat ini dan selanjutnya melakukan simulasi dengan Powersim 2005 untuk mendesain kerangka rantai pasok usulan. Adapun area kajian penelitian ini adalah di Kabupaten Pelalawan Riau yang didasarkan pada potensi yang dimilikinya. Keluaran dari penelitian ini adalah terpilihnya mata rantai turunan sawit yang potensial dikembangkan dari hulu hingga hilir yaitu CPO untuk produk hulu, olein untuk produk antara, serta minyak goreng dan margarin untuk produk hilir. Hasil evaluasi performansi rantai pasok produk turunan terpilih dengan model SCOR masih menunjukan gap terhadap target performansi perusahan benchmarking pada atribut reliability, responsiveness dan assets. Selanjutnya hasil simulasi menunjukan bahwa untuk membangun kerangka rantai pasok yang optimal dengan mempertimbangkan supply-demand, maka perlu dibangun 14 unit pabrik PKS berkapasitas 99.421 ton/tahun/unit, 6 unit industri olein berkapasitas 378.509 ton/tahun/unit, 11 unit industri minyak goreng berkapasitas 334.113 ton/tahun/unit dan 11 unit industri margarin berkapasitas 338.226 ton/tahun/unit.