Abstrak
Perbedaan Self Assessment Dan Peer Assessment Terhadap Kompetensi Pemasangan Infus Ditinjau Dari Motivasi
Oleh :
Aan Devianto - S541202001 - Sekolah Pascasarjana
Latar Belakang: Model evaluasi untuk mengevaluasi proses belajar mengajar siswa terdapat bermacam-macam, ada yang bersifat formatif ataupun sumatif, salah satu macam metode penilaian yang masih jarang digunakan dalam pendidikan keperawatan adalah self assessment dan peer assessment. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah metode self assessment dan peer assessment mempunyai kelebihan atau kekurangan perlu adanya suatu penelitian.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model assessment terhadap kompetensi pemasangan infus ditinjau dari motivasi
Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen dengan menggunakan pendekatan True eksperimen, populasinya adalah mahasiswa, teknik pembagian kelompok perlakuan dengan menggunakan random. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Self assessment, Peer assessment dan Motivasi, sedangkan variabel terikat yaitu Kompetensi pemasangan infus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan self assessment dan peer assessment terhadap kompetensi pemasangan infus, menganalisis perbedaan motivasi tinggi dan rendah terhadap kompetensi pemasangan infus, dan untuk menganalisis interaksi antara model assessment dan motivasi terhadap kompetensi pemasangan infus. Uji analisis yang digunakan adalah dengan uji statistik analisis of variance (anova) dua jalur.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara self assessment dan peer assessment terhadap kompetensi pemasangan infus dengan hasil p=0.000, hasil yang lain juga menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara motivasi tinggi dan motivasi rendah terhadap kompetensi pemasangan infus dengan hasil p=0.002, disamping itu pada uji stastistik juga menunjukkan adanya interaksi antara model assessment dan motivasi terhadap kompetensi pemasangan infus dengan nilai p=0.000, selain itu juga ada sebagian kelompok perlakuan yang tidak signifikan dengan mendapatkan nilai p= > 0,05.
Kesimpulan: Model peer assessment lebih baik hasilnya dibandingkan dengan model self assessment, motivasi tinggi pada kelompok peer assessment mempunyai nilai mean yang lebih tinggi dari pada kelompok yang lain.
Kata kunci : Peer assessment, Self assessment, Motivasi, Pemasangan Infus