Abstrak
Pengaruh Pemberian Konseling Terhadap Keberhasilan Menyusui Ditinjau Dari Perawatan Payudara
Oleh :
Ratna Handayani - S541108086 - Sekolah Pascasarjana
ASI sangat bermanfaat terutama untuk nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan jalinan kasih sayang. ASI terbukti sangat bermanfaat tapi kenyataannya cakupan pemberian ASI Ekslusif masih rendah. Cakupan pemberian ASI di Ruang Neonatus Rumah Sakit Aisyiyah tahun 2011 hanya 18,9 %. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI adalah pengetahuan ibu yang kurang tentang ASI, cara menyusui, permasalahan dalam menyusui serta penyulit laktasi. Tujuan penelitian adalah meganalisis pengaruh pemberian konseling dan perawatan payudara terhadap keberhasilan menyusui.
Penelitian ini dilakukan di Ruang neonatus Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro selama bulan Februari dan Maret 2013. Desain penelitian yang digunakana adalah penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan Design Factorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang berada di Ruang neonatus Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh sampel 36 responden. Penelitian ini memberikan perlakuan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen diberikan konseling dengan demonstrasi sedangkan kelompok kontrol diberikan konseling dengan ceramah.Variabel dalam penelitian meliputi variabel independen yaitu pemberian konseling dengan demonstrasi dan ceramah, variabel moderator yaitu perawatan payudara baik dan kurang serta variabel tergantung adalah keberhasilan menyusui.
Hasil uji hipotesis pertama memperoleh hasil F obs (21,272) > F tabel (4,15) dengan p-value sebesar 0,000 < a = 0,05, sehingga terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pemberian konseling terhadap keberhasilan menyusui. Pencapaian keberhasilan dengan pemberian konseling dengan demonstrasi mendapat skor yang lebih baik (mean = 67.00) dibandingkan skor pemberian konseling dengan ceramah (mean = 62.22). Hasil uji hipotesis kedua didapatkan Fo (14,356) > F tabel (4,15), dengan p-value sebesar 0,000 < a = 0,05, sehingga terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan perawatan payudara terhadap keberhasilan menyusui. Pencapaian keberhasilan menyusui dengan perawatan payudara baik mendapat skor yang lebih baik (mean = 66,67) dibandingkan skor dari perawatan payudara kurang (mean = 62,56). Hasil analisis hipotesis ketiga didapatkan Fo (1,873) < F tabel (4,15), serta p-value sebesar 0,466 > dari a = 0,05 sehingga tidak ada interaksi pengaruh yang signifikan antara ragam pemberian konseling dan perawatan payudara terhadap keberhasilan menyusui.