Abstrak
Evaluasi Klinis Adolescent Idiopathic Scoliosis Paska Instrumentasi Posterior Dan Pemasangan Brace Di Rumah Sakit Orthopaedi Prof. Dr. Dr. R. Soeharso Surakarta
Oleh :
Wisnu Murti - S930708001 - Sekolah Pascasarjana
Latar Belakang: Skoliosis merupakan deformitas tulang belakang 3 dimensi, dengan komponen lateral, anteroposterior, dan rotasi. Delapan puluh persen dari semua kasus skoliosis adalah idiopathic, dengan tipe terbanyak adalah adolescent. Banyak etiologi yang telah dijelaskan, namun belum satupun yang mampu menjelaskan secara tepat. Deformitas dan rib hump merupakan keluhan utama dari pasien skoliosis. X-ray biasa tetap merupakan standar untukmendiagnosa idiopathic scoliosis. System klasifikasi yang paling sering digunakan untuk menggolongkan idiopathic scoliosis adalah menurut King, dan Lenke.
Metode : Sebuah evaluasi dengan menggunakan sistem skoring SRS30, dengan pendekatan penelitian observasi cross-sectional pada pasien paska posterior instrumentasi dan pemakaian brace dari adolescent idiopathic scoliosis di RS Ortopaedi Prof. DR. dr. R. Soeharso Surakarta.
Hasil : Penelitian dilakukan terhadap 22 pasien yang telah menjalani instrumentasi posterior dan pemakaian brace karena adolescent idiopathic scoliosis. Usia termuda yang menjalani operasi adalah 10 tahun, dan usia tertua adalah 26 tahun, dimana usia terbanyak yang menjalani operasi adalah 13-15 tahun (37%). Pasien dilakukan observasi minimal 6 bulan setelah brace dilepas. Pemakaian brace terlama adalah selama 18 bulan (11%), dan yang tersingkat adalah 8 bulan (3%). Terdapat 2 pasien (9%) masih mengeluhkan keterbatasan aktivitas, sebanyak 18 pasien (81%) sudah tidak lagi merasakan nyeri. Hasil yang sama didapatkan mengenai penampilan mereka paska operasi, dan sebanyak 12 pasien (52%) merasakan tidak ada perubahan keadaan mental mereka. Sebanyak 21 pasien (95%) merasakan puas dengan penanganan, dan hanya 1 pasien (5%) merasakan ketidakpuasannya.
Kesimpulan : Setelah instrumentasi posterior dan pemakaian brace pada adolescent idiopathic scoliosis, sebanyak 91% pasien dapat kembali ke aktivitas tanpa keterbatasan, 81% tidak lagi merasakan nyeri, 50% merasakan lebih percaya diri dengan penampilan mereka, kebanyakan (54%) tidak merasakan perubahan keadaan mental, dan sebanyak 95% pasien menyatakan puas terhadap hasil penanganan.