Abstrak


Pengaruh Temperatur Austenisasi dan Media Pendingin terhadap Kekerasan Austempered Medium Carbon Steel (AMCS) pada Proses Austempering Baja HQ 760


Oleh :
Nono Hastomo - K2502047 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan pengaruh temperatur austenisasi pada proses austempering terhadap tingkat kekerasan Baja HQ 760. (2) Mengetahui perbedaan pengaruh variasi media pendingin pada proses austempering terhadap tingkat kekerasan baja HQ 760. (3) Mengetahui perbedaan pengaruh interaksi bersama antara temperatur austenisasi dan variasi media pendingin pada proses austempering terhadap tingkat kekerasan baja HQ 760. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret Surkarta dan Laboratorium Bahan & Struktur Material Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surkarta. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan analisis datanya dengan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah baja HQ 760 yang diproduksi oleh PT Tira Andalan Steel. Sampel diambil dengan teknik “Purposive Sampling”. Sampel dalam penelitian ini adalah baja HQ 760 dengan jumlah 9 sampel. Data didapat dari pengukuran nilai kekerasan hasil proses austempering dengan sistem Rockwell C di laboratorium dengan perbedaan temperatur austenisasi 8200C, 8450C dan 8700C dan media pendingin Aquades,minyak pelumas Mesran SAE 40,larutan garam 50% KNO3 + 50% NaNO3 pada proses austempering. Jumlah data penelitian diperoleh dengan melakukan tiga kali pengulangan pada setiap perlakuan, sehingga data yang diperoleh sebanyak 27 data. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan, setelah itu dilakukan uji komparasi ganda pasca anava, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada variasi temperatur austenisasi pada proses austempering terhadap tingkat kekerasan Baja HQ 760. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa Fobs = 102,12 lebih besar dari Ftabel = 6,01 (Fobs > Ftabel) pada taraf signifikansi 1 %. (2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan variasi media pendingin pada proses austempering terhadap tingkat kekerasan Baja HQ 760. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa Fobs = 102,11 lebih besar dari Ftabel = 6,01 (Fobs > Ftabel) pada taraf signifikansi 1%. (3) Ada perbedaan pengaruh interaksi bersama yang signifikan variasi temperatur austenisasi dan variasi media pendingin pada proses austempering terhadap tingkat kekerasan Baja HQ 760. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa Fobs = 4,63 lebih besar dari Ftabel = 4,58 (Fobs > Ftabel) pada taraf signifikansi 1 %. (4) Proses austempering dengan yang optimal untuk baja HQ 760 adalah pada suhu pemanasan 8200C dengan variasi media pendingin 50%KNO3+50%NaNO3 . (5) Temperatur austenisasi adalah yang paling dominan dalam menurunkan nilai kekerasan baja bila dibandingkan dengan variasi media pendingin. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis data Fobs = 102,12 lebih besar dari Fobs = 102,11.