ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui aspek-aspek kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tentang dasar-dasar melukis, 2) Mengetahui presentase siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal tentang dasar-dasar melukis, 3) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal tentang dasar-dasar melukis. Penelitian ini merupakan gabungan antara penelitian kualitatif deskriptif dan penelitian kuantitatif. Disebut penelitian kualitatif deskriptif, karena data dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi kata-kata dan disebut penelitian kuantitatif, karena menggunakan presentase untuk menggambarkan jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada setiap aspek-aspek yang telah digolongkan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes sebagai metode pokok. Sedangkan metode observasi dan metode wawancara sebagai metode Bantu. Tes dilaksanakan pada siswa kelas II-E semester I SMP Negeri 10 Surakarta tahun ajaran 2005/2006, dengan siswa yang mengikuti tes sebanyak 42 siswa. Subyek penelitian ditentukan melalui purposive sampling sebanyak 7 siswa. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa saat materi dasar-dasar melukis diajarkan. Untuk wawancara dilakukan terhadap siswa yang dipilih berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan. Teknik analisis data meliputi empat alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu menentukan persentase kesalahan, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data, yaitu membandingkan data hasil observasi, data hasil tes, dan data hasil wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tentang dasar-dasar melukis dapat dikelompokkan menjadi empat aspek, yaitu: 1) aspek bahasa/memahami maksud soal dengan presentase yang melakukan kesalahan sebesar 16,33 ?ri banyaknya siswa kelas II-E yang mengikuti tes, yaitu kesalahan dalam memahami apa yang ditanyakan dalam soal. Penyebabnya adalah penguasaan terhadap konsep pendukung yang kurang dan siswa tidak bisa mengaitkan konsep dasar-dasar melukis dengan kehidupan sehari-hari. 2) Aspek strategi/langkah penyelesaian dengan presentase yang melakukan kesalahan sebesar 61,54 ?ri banyaknya siswa kelas II-E yang mengerjakan soal sampai pada tahap penyelesaian, meliputi kesalahan dalam menentukan langkah penyelesaian dan kesalahan dalam menerapkan langkah penyelesaian. Penyebabnya adalah Siswa tidak paham konsep-konsep pendukung yang termuat dalam segitiga, siswa tidak paham konsep pendukung yang termuat dalam belah ketupat, siswa tidak bisa mengaitkan antar konsep-konsep dasar-dasar melukis yang satu dengan yang lain untuk melukis segitiga, siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal. 3) Aspek konsep dengan presentase yang melakukan kesalahan sebesar 44,99 ?ri banyaknya siswa kelas II-E yang mengerjakan soal sampai pada tahap penyelesaian, meliputi kesalahan dalam menerapkan konsep-konsep melukis garis tegak lurus, melukis garis sumbu, melukis garis tinggi suatu segitiga, melukis garis berat suatu segitiga, melukis garis sumbu suatu segitiga, melukis garis bagi suatu segitiga. Penyebabnya adalah siswa tidak/kurang paham tentang konsep-konsep melukis garis tegak lurus, melukis garis sumbu, melukis garis tinggi suatu segitiga, melukis garis berat suatu segitiga, melukis garis sumbu suatu segitiga, melukis garis bagi suatu segitiga. Siswa tidak paham konsep-konsep tersebut karena siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan konsep-konsep tersebut, siswa terlupa akan penjelasan dari guru, siswa bingung/tidak paham terhadap penjelasan dari guru. 4) Aspek keterampilan dengan persentase 32,,91?ri banyknya siswa kelas II-E yang mengerjakan soal sampai pada tahap penyelesaian dan penerapan konsep, meliputi kekurangterampilan siswa dalam menggunakan alat lukis (jangka atau penggaris). Penyebabnya adalah siswa terlalu menekan jangka, alat lukis yang digunakan kurang bagus, kurang cermat dalam mengukurkan panjang, penggaris yang digunakan siswa bergeser ketika digunakan untuk menarik garis lurus.