Abstrak


Perbedaan Depresi Pada Pasien Asma Persisten Sedang Dan Berat Dengan Pasien Ppok Derajat Sedang Dan Berat Di Rsud Dr. Moewardi


Oleh :
Arum Alfiyah Fahmi - G0010028 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Asma dan PPOK adalah penyakit kronis paru yang sering ditemui. Serangan sesak napas yang berulang pada kedua penyakit ini menyebabkan timbulnya depresi. Terlebih pada pasien PPOK terdapat pengaruh mediator inflamasi TNF-α dan IL-6 yang membuat depresi lebih berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan depresi antara pasien asma persisten sedang dan berat dengan pasien PPOK derajat sedang dan berat di RSUD Dr. Moewardi. Metode: Penelitian ini merupakan peneltian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, subjek penelitian adalah pasien asma persisten sedang dan berat dan juga pasien PPOK derajat sedang dan berat yang datang ke Poliklinik Paru RSUD Dr. Moewardi pada bulan April-Juni 2013. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling. Data penelitian diperoleh dari hasil pengisian kuesioner Beck Depression Inventory II (BDI-II). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji t-test melalui program SPSS 18 for Windows. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh sampel penelitian sebanyak 39 orang pasien yang terdiri dari 21 orang pasien asma persisten sedang dan berat dan 18 pasien PPOK derajat sedang dan berat. Dari hasil olah data, median skor BDI-II pasien PPOK (11,89) lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasien asma (8,71). Data yang didapat kemudian dianalisis dengan t-test dengan hasil p = 0,062. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan depresi pada pasien asma persisten sedang dan berat dengan pasien PPOK derajat sedang dan berat di RSUD Dr. Moewardi