Abstrak


Analisis Kemitraan Inti Plasma Petani Tebu Kabupaten Ngawi (Studi Kasus Pada Mitra Usaha Pg. Rejo Agung Baru Kota Madiun)


Oleh :
Haryo Kardinto - H0809057 - Fak. Pertanian

Kemitraan usaha pertanian merupakan salah satu instrument kerja sama yang mengacu kepada terciptanya suasana keseimbangan, keselarasan, dan keterampilan yang didasari saling percaya antara perusahaan mitra dan kelompok melalui perwujudan sinergi kemitraan. Oleh karena itu, kemitraan usaha bersama ini diharapkan dapat membangun kualitas kemitraan. Pola kemitraan merupakan perwujudan cita-cita untuk melaksanakan sistem gotong royong yang dibentuk antara inti dan plasma yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal dalam kemitraan antara Pabrik Gula Rejo Agung Baru dengan Petani Tebu Kabupaten Ngawi dan Merumuskan alternatif strategi yang tepat dikembangkan dalam membangun kualitas kemitraan antara Pabrik Gula Rejo Agung Baru dengan Petani Tebu Kabupaten Ngawi Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan data cross section. Penelitian dilakukan di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Jumlah petani sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang dan teknik pengambilan petani sampel dengan menggunakan metode purposive (sengaja). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, pencatatan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alternatif strategi yang tepat dikembangkan dalam sistem kemitraan meningkatkan kualitas brik tebu petani yang belum memenuhi standart, meningkatkan hubungan kemitraan dalam hal peminjaman, meningkatkan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme petani mitra usaha dalam memahami arti tentang kerjasama, meningkatkan kontrol mutu sarana produksi tebu, meningkatkan bimbingan teknis managemen usaha dan modal, meningkatkan daya saing harga produksi tebu agar petani tidak menjual tebu di perusahaan lain, melakukan evaluasi rutin tiap periode waktu tertentu untuk pemecahan masalah yang ada, mengidentifikasian secara tepat kemungkinan masalah yang muncul dalam teknik pembibitan budidaya tebu, menerapkan sistem kebijakan jadwal giling.