Abstrak


Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Prolapsus Uteri Di Rsud Dr. Moewardi


Oleh :
Ivan Aristo Suprapto Putra - G0010104 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Faktor sosial ekonomi masyarakat di Indonesia berbeda setiap individu. Terutama pekerjaan, berbagai macam jenis pekerjaan yang ada akan menimbulkan beban pekerjaan yang berbeda. Di sisi lain pekerjaan yang bervariasi berpengaruh pada penghasilan yang berbeda. Penghasilan akan berpengaruh dengan kondisi makanan yang dikonsumi. Asupan makanan yang rendah kolagen dapat berpengaruh terhadap kadar kolagen. Faktor risiko terjadinya prolapsus uteri adalah beban pekerjaan yang meningkat, paritas tinggi dan kadar kolagen yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi dengan kejadian prolapsus uteri. Metode: Penelitian ini bersifat analitik observational dengan case control. Teknik sampling yang digunakan adalah fixed disease sampling untuk kelompok kasus dan random sampling untuk kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada sampel di Poliklinik Kandungan di RUSD Dr. Moewardi. Sampel berjumlah 36 dibagi menjadi 18 sampel kelompok kasus dan 18 sampel kelompok kontrol. Variabel terikatnya adalah kejadian prolapsus uteri dan variabel bebasnya adalah faktor sosial ekonomi. Data dianalisis dengan uji chi square dilanjutkan analisis multivariat yaitu analisis regresi logistik ganda. Hasil: Distribusi karakterisik prolapsus uteri berdasarkan umur hasil terbanyak terdapat pada umur 40 - 49 (16,67%). Berdasarkan jumlah anak hasil terbanyak pada jumlah anak 4 (16,7%). Hasil pengujian dengan analisis regresi menunjukkan signifikansi antara faktor sosial ekonomi dengan kejadian prolapsus uteri. Beban pekerjaan memiliki p = 0,017 dan OR = 0,186, sedangkan penghasilan p = 0,039 dan OR = 7,208, dengan interval kepercayaan 95%. Nagelkerke R Square sebesar 38,2%. Simpulan: Faktor sosial ekonomi meliputi beban pekerjaan dan penghasilan secara signifikan mempengaruhi kejadian prolapsus uteri.