Abstrak
Analisis profitabilitas pengusahaan tanaman karet di pt. perkebunan nusantara ix (persero) Kebun Ngobo Kabupaten Semarang
Oleh :
Oka ‘Iffata Kesumasari - H0809093 - Fak. Pertanian
Tanaman karet merupakan salah satu komoditi utama dari perkebunan di
Indonesia untuk ekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain
sebagai penyumbang devisa tanaman karet juga memberikan kontribusi yang
sangat penting dalam pelestarian lingkungan. Kebutuhan pasar dunia akan karet
semakin meningkat sejalan dengan semakin berkembangnya perindustrian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profitabilitas dari pengusahaan
tanaman karet dan sensitivitasnya bila terjadi penurunan harga jual produk dan
kenaikan biaya produksi di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun
Ngobo, Kabupaten Semarang.
Metode dasar penelitian ini adalah deskripsi analisis dengan teknik studi
kasus. Metode analisis yang digunakan adalah NPV, IRR, Net B/C dan analisis
sensitivitas. Lokasi penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) Kebun Ngobo, Kabupaten Semarang.
Dasar pertimbangan dilakukan penelitian di lokasi ini sejauh ini belum
pernah ada penelitian yang mengkaji profitabilitas perusahaan bersangkutan.
Tanaman karet mempunyai produksi yang kontinyu yang menjadi komoditi
andalan dari perusahaan. Adanya kemungkinan terjadinya perubahan biaya
maupun harga jual dari pengusahaan tanaman karet di PTPN IX (Persero) Kebun
Ngobo, Kabupaten Semarang yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis profitabilitas pengusahaan
tanaman karet di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Ngobo
Kabupaten Semarang adalah menguntungkan dengan indikasi nilai NPV sebesar
Rp 27.441.432,00, IRR sebesar 12,675% dan Net B/C sebesar 1,97. Analisis
sensitivitas pengusahaan tanaman karet di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Kebun Ngobo Kabupaten Semarang masih menguntungkan dengan penurunan
harga jual sampai tingkat perubahan 24%, kenaikan biaya produksi sampai tingkat
perubahan 32% serta secara bersamaan antara penurunan harga jual dan kenaikan
biaya produksi sampai tingkat perubahan 14%.
Dari hasil penelitian dapat disarankan perusahaan dapat mengembangkan
lagi usahanya dengan menambah luas areal pengusahaan tanaman karet dengan
mengganti tanaman yang kurang produktif. Perusahaan lebih efisiensi biaya
sehingga jika suatu saat terjadi kenaikan biaya ataupun penurunan harga jual maka
perusahaan akan lebih siap untuk mengntisipasi. Perusahaan agar lebih
meningkatkan dalam menjaga kestabilan produksi dengan lebih mengintensifkan
pengawasan dan memperbaiki cara budidaya yang akan menghasilkan kualitas
yang lebih baik sehingga akan menambah nilai harga jual yang akan berdampak
pada bertambahnya penerimaan.
Pemerintah lebih mendukung dan memberikan motivasi bagi para petani
karet baik itu dari perseorangan maupun perusahaan atau bahkan memberikan
bantuan agar digunakan untuk pengembangan pengusahaan tanaman karet