Abstrak


Makna Ritual Dalam Pementasan Seni Tradisi Reog Ponorogo (Studi Kasus Di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)


Oleh :
Desi Widyastuti - K8409015 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Makna ritual dalam pementasan seni tradisi Reog Ponorogo (2) Alasan mengapa ritual sebelum pementasan Reog masih dilestarikan di era modernisasi sekarang ini (3) Perubahan yang terjadi di seni tradisi Reog Ponorogo di era modernisasi sekarang ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi. Teknik pengambilan cuplikan melalui purposive sampling dan snowball sampling. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi dan review informan. Proses analisis data menggunakan model analisis interaktif yakni tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan (1) Makna ritual dalam pementasan seni tradisi Reog Ponorogo yaitu sebagai suatu usaha masyarakat untuk menghindari halangan-halangan yang bisa terjadi saat pementasan dengan memberikan sesaji sebagai rasa pengakuan (ngajeni ) terhadap keberadaan roh yang dipercaya masyarakat sebagai penunggu barongan (2) Alasan mengapa ritual sebelum pementasan Reog masih dilestarikan di era modernisasi sekarang ini yaitu (a) Masyarakat masih percaya kepada cerita atau mitos yang beredar tentang kemistisan dan keangkeran Reog Desa Wagir Lor, (b) Masyarakat berharap mendapatkan sebuah keselamatan dan terhindar dari halangan-halangan yang tidak diinginkan saat pementasan seni Reog berlangsung, (c) Masyarakat masih ingin mempertahankan adat istiadat yang sudah sejak dulu dilakukan oleh para leluhur mereka sebagai bentuk khasanah kekayaan budaya bangsa. (3) Perubahan yang terjadi di seni tradisi Reog Ponorogo di era modernisasi sekarang ini yaitu (a) Perubahan nama seni Reyog menjadi seni Reog (b) Perubahan peran tokoh warok dahulu dan sekarang (c) Perubahan peran tokoh gemblak menjadi penari jathil.