Abstrak


Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Upah Minimum Kota/Kabupaten Dan Jenis Kelamin Terhadap Tingkatpengangguran Terbuka Di Jawa Tengah 2005-2011


Oleh :
Rahardian Eliande Blegur - F0109076 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Provinsi Jawa Tengah termasuk satu dari tiga provinsi yang masih memiliki tingkat pengangguran terbuka yang tinggi setelah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat. Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota dimana 5 Kabupaten Brebes, Kota Semarang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pati menjadi wilayah yang memiliki tingkat pengangguran terbuka terbesar selama periode 2005-2011. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka yaitu : 1) PDRB, 2) UMK, dan Jenis Kelamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh PDRB, UMK, dan Jenis Kelamin terhadap pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Tengah. Dalam penulisan penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda dengan menggunakan data antar ruang (cross section). Dari pengolahan data diperoleh hasil bahwa PDRB di Provinsi Jawa Tengah selama periode 2005, 2008, dan 2011 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka. Hal ini disebabkan karena PDRB di Jawa Tengah belum mampu secara optimal untuk membuka lapangan pekerjaan baru untuk menyerap tenaga kerja. UMK di Provinsi Jawa Tengah di tahun 2005 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka karena pertumbuhan UMK di Jawa Tengah relatif kecil yang menyebabkan efek multiplier juga kecil. Di tahun 2008 dan 2011 UMK berdampak secara negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka. Hasil penelitian untuk Sex Ratio di tahun 2005 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka sedangkan di tahun 2008 dan 2011 Sex Ratio diperoleh hasil positif dan tidak signifikan terhadap tingkat penganguran terbuka Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat dioptimalkan untuk membuka lapangan kerja yang baru sehingga tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan. UMK menjadi salah pendorong tingkat pengangguran terbuka untuk mencari pekerjaan karena dengan UMK kesenjangan pendapatan dapat dikurangi, serta kesejahteraan hidup dapat terpenuhi. Peningkatan kualitas perempuan dapat melalui langkah perbaikan mutu pendidikan, pendirian keterampilan untuk wanita, dan perlindungan terhadap kaum perempuan dari kekerasan.