Abstrak


Kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 Dalam Bingkai Media (Studi Kualitatif Analisis Framing Berita Koran Republika Dan Koran Tempo Periode 8 Februari 2013 Sampai 25 Februari 2013)


Oleh :
Nurman Ando Setianas Nugroho - D0209064 - Fak. ISIP

Pemilukada Jawa Barat (Jabar) pada Februari 2013 mendapat sorotan dari media nasional, bahkan media cetak membuat sebuah halaman / kolom khusus bagi berita pemilu, begitu pula Republika dan Koran Tempo. Hal ini lantaran Jabar menjadi provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia sehingga menjadi barometer pemilu nasional. Kehadiran 3 calon dari kalangan artis, inkumben dan dari aktivis korupsi mewarnai keunikan pilkada kali ini. Mulanya Rieke datang tidak dianggap dan elektabilitasnya rendah yakni menempati posisi ke empat dari 5 pasangan, kemudian menanjak naik ke posisi kedua di bawah Aher dengan selisih sedikit. Efektivitas media dalam pemberitaan disinyalir peneliti mempengaruhi hal tersebut karena tidak semua orang bisa mendatangi kampanye calon, hanya melalui media, pemilih bisa mengerti calon pilihannya. Teori jarum suntik yang isinya seputar efektivitas penyampaian pesan oleh media, menggugah peneliti untuk meneliti masalah tersebut. Hal ini diperkuat oleh teori konstrusionisme media. Sedangkan teori framing digunakan peneliti untuk membantu penelitian ini. Maka dengan melihat bingkai media dan bermaksud mengetahui bingkai seperti apa yang dibuat oleh kedua media tersebut, peneliti menggunakan teknik analisis framing model Pan Kosicki disertai wawancara dengan pelaku kedua media tersebut. Peneliti menggunakan analisis kualitatif agar hal yang tidak Nampak pada objek berita bisa ditemukan digali lebih dalam. Objek penelitian adalah 13 berita yang diambil dari Harian Republika dan Koran Tempo rentang waktu 8 sampai 25 Februari 2013 atau masa berlangsungnya kampanye dan pemilihan. Hasilnya, kedua Koran tersebut melakukan framing. Konstruksi yang dilakukan Harian Republika yakni penonjolan tokoh yang diusung partai islam yakni Aher dan Deddy terutama Aher yang sangat ditonjolkan dengan bermacam bentuk framing dan bukti yang akan dibahas dalam skripsi ini, Republika juga melakukan eliminasi terhadap pasangan lain dengan pemberitaan minim. Semua dilakukan karena orientasi Republika yakni ammar makruf nahi munkar. Sedangkan Koran Tempo menonjolkan tokoh yang diusung partai nasionalis, Rieke dengan bermacam bentuk framing dan bukti yang akan dibahas dalam skripsi ini. Koran Tempo juga menjatuhkan Aher dengan pemberitaannya yang ekslusif sesuai orientasi mereka