Daulah Ummayah masa Khalifah Mu’awiyah Bin Abi Sufyan (661-680 M)

Oleh :
Umi Nurrahmah - - Fak. KIP

Tujuan penulisan skripsi ini yaitu: (1) Untuk mengetahui asal mula Daulah Ummayah, (2) Untuk mengetahui munculnya tokoh Mu’awiyah bin Abi Sufyan sebagai penguasa Daulah Islamiyah, (3) Untuk mengetahui pemerintahan yang dijalankan Daulah Ummayah masa khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah atau metode historis. Metode sejarah yaitu prosedur pemecahan masalah dengan proses menguji dan menganalisa kesaksian sejarah guna menemukan data yang otentik dan dapat dipercaya untuk menghasilkan kisah masa lampau berdasar jejak-jejak yang ditinggalkan masa lampau tersebut. Sumber data yang digunakan berupa sumber tertulis sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka yaitu sebuah penelitian di perpustakaan yang bertujuan mengumpulkan data dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan. Teknik analisis historis yang mengutamakan ketajaman dan kekuatan di dalam menginterpretasikan data sejarah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Asal mula Daulah Ummayah adalah ketika Mu’awiyah bin Abi Sufyan berhasil mendirikan sebuah pemerintahan Islam baru akibat dari konsekuensi kebijakan Utsman yang menempatkan keluarga Ummayah dalam jabatan pemerintahan. (2) Munculnya tokoh Mu’awiyah bin Abi Sufyan sebagai penguasa Daulah Islamiyah diawali dengan kemunculannya sebagai gubernur. Posisi itu dimanfaatkan oleh Mu’awiyah bersamaan dengan upaya-upaya yang berpengaruh adalah keberhasilannya menggulingkan kekuasaan Hasan bin Ali. Akhirnya posisi tertinggi sebagai khalifah di Daulah Ummayah didapatkan oleh Mu’awiyah. (3) pemerintahan yang dijalankan Daulah Ummayah masa khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan mengalami perubahan. Perubahan itu dilakukan karena sudah mengadopsi unsur asing, Mu’awiyah melakukan sistem pemerintahan baru, berupa kerajaan untuk menggantikan sistem yang lama yaitu sistem pengangkatan bagi penguasa Daulah Ummayah pertama, Mu’awiyah melakukan usaha-usaha dalam membangun kekuatan yaitu pendinamisan kondisi internal dan eksternal. Pembangunan kondisi internal dan eksternal itu tertuang dalam kebijakan-kebijakannya antara lain dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.