Abstrak


Perancangan Kerangka Kerja Untuk Implementasi Standar Prosedur Operasi Budidaya Dan Penanganan Pasca Panen Di Klaster Biofarmaka Karanganyar


Oleh :
Novita Hadiningrum - I0309038 - Fak. Teknik

Munculnya trend back to nature di pasar global membuka peluang Indonesia melalui sentra-sentra (klaster) tanaman obat untuk berkembang, termasuk Klaster Biofarmaka di Kabupaten Karanganyar. Klaster ini memiliki kegiatan budidaya dan penanganan pasca panen tanaman obat, produksi simplisia, serta produksi beberapa jenis obat tradisional. Namun, terdapat permasalahan yang menghambat klaster ini untuk berkembang yaitu kurangnya standar kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Upaya telah dilakukan oleh peneliti Fahma, dkk (2012) berupa perancangan Standar Prosedur Operasi (SPO) untuk proses budidaya dan pasca panen tanaman obat. SPO tersebut telah diuji coba dalam skala kecil (simulasi), namun belum diimplementasikan real pada proses budidaya maupun pascapanen petani. Untuk mengimplementasikan secara real, diperlukan kerangka kerja yang mensinergikan entitas, aktivitas dan media pembelajarannya, sehingga SPO dapat terimplementasi secara mandiri dan berkelanjutan. Penyusunan kerangka kerja menggunakan model implementasi kualitas Irianto (2005) yang terdiri dari tiga dimensi yaitu konteks, proses dan konten. Dimensi konteks merupakan kondisi budaya masyarakat dan organisasi. Untuk eksplorasinya, dilakukan wawancara dan observasi pada petani klaster. Dimensi proses merupakan mekanisme pembelajaran untuk mengimplementasikan SPO, dalam menyusunnya didasarkan pada hasil wawancara dengan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Untuk dimensi konten, merupakan metode baru yang akan diimplementasikan yaitu SPO budidaya dan pasca panen rimpang. Kerangka kerja yang disusun terdiri dari entitas, kegiatan antar entitas, dan media yang dapat digunakan untuk menunjang implementasi SPO. Kerangka kerja tersebut terdiri dari enam entitas beserta masing-masing kegiatannya. Entitas yang terlibat terdiri dari mitra industri, produksi, pemimpin klaster, dinas pemerintah, pemimpin kelompok tani dan petani. Media yang dipergunakan untuk menunjang implementasi SPO adalah aktivitas kumpul tani dan SPO dalam bentuk pamflet, gambar dan atau audio visual. Kerangka kerja hasil rancangan ini, diharapkan dapat mendukung perbaikkan proses di klaster biofarmaka karanganyar.