Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengalisis hubungan : 1) Selfregulated learning dengan prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banyudono, 2) persepsi siswa dalam pengajaran sejarah dengan prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banyudono, 3) Self-regulated learning dan persepsi siswa dalam pengajaran sejarah secara bersama-sama dengan prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banyudono. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banyudono. Sampel diambil sebanyak 89 siswa dengan teknik simple random sampling. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi Y = 67,530 + 0,093X1 + 0,075X2, Persamaan menunjukkan bahwa prestasi belajar sejarah berhubungan dengan self-regulated learning dan persepsi siswa dalam pengajaran sejarah. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Self-regulated learning berhubungan positif dengan prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banyudono, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,603 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,001 dengan sumbangan relatif sebesar 66% dan sumbangan efektif 11,02%. 2). Persepsi siswa dalam pengajaran sejarah berhubungan positif dengan prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banyudono, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda ( uji t ) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,157 > 2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,034 dengan sumbangan relatif sebesar 34% dan sumbangan efektif 5,68%. 3). Self-regulated learning dan persepsi siswa dalam pengajaran sejarah secara bersama-sama berhubungan positif dengan prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banyudono, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda ( uji F ) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 8,602 > 3,150 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Koefisien determinasi ( R2 ) sebesar 0,167 menunjukkan bahwa besarnya hubungan self-regulated learning dan persepsi siswa dalam pengajaran sejarah dengan prestasi belajar sejarah adalah sebesar 16,7%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain Kata Kunci: Self-Regulated Learning, Persepsi Siswa Dalam Pengajaran Sejarah, dan Prestasi Belajar.