Abstrak
Analisis alih kode dalam pengajaran bahasa inggris pada program studi pendidikan bahasa inggris di universitas (Studi Kasus di UM, UMM, UNIKAMA, dan UNESA)
Oleh :
Mujiono - T110809003 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan alih kode oleh
dosen dalam pengajaran bahasa Inggris di kelas. Secara spesifik penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji: (1) wujud alih kode, (2) jenis alih kode, (3) fungsi alih
kode yang digunakan oleh dosen, dan (4) faktor-faktor penyebab penggunaan alih
kode oleh dosen dalam pengajaran bahasa Inggris pada Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris di kelas di universitas.
Penelitian ini dilaksanakan di empat kampus antara lain 3 kampus
beralokasi di Malang, satu kampus beralokasi di Surabaya. Yaitu, Universitas
Negeri Malang (UM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas
Kanjuruhan Malang (UNIKAMA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Model yang digunakan dalam penelitian kualitatif deskriptif ini adalah
model etnografi. Peneliti mengkaji wujud, jenis, fungsi alih kode yang digunakan
oleh dosen, dan faktor-faktor yang menyebabkan alih kode dalam pengajaran
bahasa Inggris di universitas. Pemilihan subjek dalam penelitian ini adalah dengan
cara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kreteria dan
karakteristik tertentu. Sumber data dalam penelitian ini adalah: (1) informan yaitu
dosen senior dan dosen junior yang mengajar semester satu, tiga, dan lima, yang
mengajar di empat universitas tersebut. (2) Tempat dan peristiwa, dimana peneliti
memperoleh data dengan mendata dan mengamati setiap peristiwa tutur yang
terjadi dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. Data penelitian ini
adalah tuturan yang berupa satuan-satuan lingual antara lain, klausa, dan kalimat
yang mengandung alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, bahasa
Indonesia ke bahasa Inggris, bahasa Inggris ke bahasa Jawa, dan bahasa Inggris ke
bahasa Arab, atau sebaliknya.
Teknik pengumpulan data yaitu: (1) observasi, (2) wawancara, dan (3)
analisis dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan
teknik triangulasi. Dalam melakukan analisis data peneliti melakukan tiga
pentahapan analisis, yaitu tahapan awal dengan model Miles dan Hiberman,
tahapan tengah menggunakan model etnografi, dan tahapan akhir dengan
menggunakan metode padan translasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima wujud alih kode yang
berupa alih bahasa, yaitu alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia,
bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, bahasa Inggris ke bahasa Jawa, bahasa
Inggris ke bahasa Arab, bahasa Arab ke bahasa Inggris. Dalam penelitian ini juga
ditemukan jenis alih kode yaitu alih kode metaforis dan alih kode situasional.
Fungsi penggunaan alih kode oleh dosen dalam pengajaran bahasa Inggris
ditemukan ada tiga belas fungsi. Fungsi-fungsi tersebut adalah: (1) memperjelas
tuturan, (2) menumbuhkan keakraban dalam pengajaran, (3) menghibur atau
membangkitkan rasa humor, (4) mengingatkan, (5) mengulang kembali makna
tuturan, (6) menguatkan permintaan atau perintah, (7) member pertanyaan, (8)
melakukan klarifiksi, (9) memberikan nasehat dan mengingatkan, (10) menarik
perhatian, (11) menerjemahkan, (12) memberi informasi, dan (13) mempermudah
menyampaikan maksud penutur. Terdapat tujuh faktor penyebab penggunaan alih
kode dalam pengajaran bahasa Inggris di kelas yang ditemukan dalam penelitian
ini: (1) faktor linguistik, (2) faktor pelibatan atau pengkhususan mitra tutur, (3)
faktor bahasa mitra tutur, (4) faktor situasi kelas, (5) faktor pengaruh struktur
bahasa yag tidak baku, (6) faktor kecapekan, dan (7) faktor perasaan kesal
penutur.
Dosen disarankan menggunakan alih kode sesuai dengan situasi dan
kondisi. Alih kode sesuai digunakan dalam kondisi kelas yang bilingual. Kepada
para peneliti lanjut diharapkan melakukan penelitian-penelitian lain yang sejenis,
penelitian yang berhubungan dengan bagaimana dosen menggunakan alih kode
dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris di kelas, sikap pengguna bahasa
terhadap penggunaan alih kode baik mahasiswa maupun dosen, dan korelasi
antara alih kode dengan tingkat perkembangan bahasa maupun pemerolehan
bahasa mahasiswa.
Implikasi temuan penelitian mencakup dua bagian utama, yaitu (1)
implikasi teoretis, dan (2) implikasi praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini
berimplikasi terhadap pengembangan teori sosiolinguistik, teori alih kode, dan
teori pemerolehan bahasa. Secara praktis, penelitian ini berimplikasi terhadap
pengembangan pengajaran bahasa Inggris di kelas. Hasil penelitian ini membantu
guru dan dosen yang mengajar bahasa Inggris sebagai strategi komunikasi dalam
pengajaran di kelas. Hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi dinas pendidikan
untuk mengembangkan kurikulum berbasis bilingual.
Kata kunci: alih kode, komponen tutur, dan pengajaran bahasa Inggris.