Abstrak


Pendekatan Deduktif pada Pembelajaran Kalor Ditinjau dari Tingkat Keaktifan Siswa untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif di SMP Tahun Ajaran 2005/2006


Oleh :
Anita Riistiana - K2301020 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk : (1). Mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan deduktif melalui metode demonstrasi dan diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan kalor. (2). Mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh tingkat keaktifan siswa tinggi dan tingkat keaktifan siswa rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan kalor. (3). Mengetahui ada atau tidak adanya interaksi pengaruh antara pendekatan dedukif dan tingkat keaktifan terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan kalor. (4). Mengetahui ada atau tidak adanya peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah pembelajaran menggunakan pendekatan deduktif melalui metode demonstrasi dan diskusi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Mts Negeri 1 Bekonang Sukoharjo Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel dengan teknik random sampling, yang kemudian didapat dua kelas yaitu kelas VIIID sebagai kelas eksperimen dan VIIIA sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data nilai kemampuan kognitif dan teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data nilai keaktifan siswa. Teknik analisis data menggunakan rancangan faktorial (AXB) atau Anava Dua Jalan dengan frekuensi sel tak sama dilanjutkan dengan uji lanjut anava metode Scheffe dan juga menggunakan uji-t satu pihak untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Ada pengaruh antara penggunaan pendekatan deduktif dengan metode demonstrasi dengan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif [Fhit=6.4347>F0.05;76=3.968]. Dari uji komparasi ganda diperoleh [Fobs =6.4672>F0.05;76=3.968], hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara pendekatan deduktif melalui metode demonstrasi dan pendekatan deduktif melalui metode diskusi. Pendekatan deduktif melalui metode demonstrasi lebih baik daripada pendekatan deduktif melalui metode diskusi. (2). Ada perbedaan pengaruh antara tingkat keaktifan siswa tinggi dan tingkat keaktifan siswa rendah terhadap kemampuan kognitif siswa [Fhit =15.5254>F0.05;76=3.968]. Dari uji komparasi ganda diperoleh [Fobs=15.5648>F0.05;76=3.968], hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata yang signifikan antara keaktifan siswa kategori tinggi dan keaktifan siswa kategori rendah. Keaktifan siswa kategori tinggi lebih efektif dari pada keaktifan siswa kategori rendah. (3). Tidak terdapat interaksi pengaruh antara metode mengajar dengan keaktifan siswa terhadap kemampuan kognitif [Fobs=0.0279t1-1/2.0.05=2.022] dengan pendekatan deduktif melalui metode diskusi [thit=5.1097>t1-1/2.0.05=2.022]. Setelah dilakukan uji efektivitas di mana pembelajaran dengan pendekatan deduktif melalui metode demonstrasi lebih baik dibandingkan dengan pendekatan deduktif melalui metode diskusi [thit= 2.6957> t0.05;78= 1.994].