Abstrak


Analisis Stilistika Dan Nilai Pendidikan Novel Anak Sejuta Bintang Karya Akmal Nasery Basral


Oleh :
Ratih Mustika Dewi - K1208037 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) pemanfaatan bahasa figuratif dalam novel Anak Sejuta Bintang; (2) penggunaan kosakata dalam novel Anak Sejuta Bintang; (3) penggunaan citraan dalam novel Anak Sejuta Bintang; (4) nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Anak Sejuta Bintang. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode content analysis. Sumber data diperoleh dari novel Anak Sejuta Bintang cetakan ke-2. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik pengumpulan sampel adalah purposive sampling. Validitas yang digunakan adalah metode triangulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mengalir (flow model of analysis) yang meliputi tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri atas beberapa tahap yaitu pengumpulan data, penyeleksian data, menganalisis data yang telah diseleksi, dan membuat laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) dalam novel Anak Sejuta Bintang digunakan bahasa figuratif, yaitu majas, lambang, dan citraan. Majas tersebut yaitu: (a) repetisi, (b) simile, (c) antitesis, (d) hiperbola, (e) personifikasi, (f) metonimia, (g) litotes, (h) paradoks, (i) metafora, (j) apostrof, (k) pars pro toto, (l) sarkasme, sedangkan citraan meliputi (a) citraan penglihatan, (b) citraan pendengaran, (c) citraan penciuman, (d) citraan perabaan, (e) citraan gerak, (f) citraan pengecapan; (2) dan penggunaan kosakata meliputi : (a) bahasa Arab, (b) bahasa Minang, (c) bahasa Cina, (d) bahasa Belanda, (e) bahasa Inggris, (f) bahasa Jawa, (g) bahasa Betawi, dan (h) bahasa Sunda; (3) nilai-nilai pendidikan meliputi: (a) nilai pendidikan religius, (b) nilai pendidikan moral, (c) nilai pendidikan sosial. Adapun nilai pendidikan religius meliputi iman, tawakal, ikhlas, saling menyayangi sesama makhluk ciptaan Tuhan, dan takwa; sedangkan nilai pendidikan moral meliputi kerja keras dan tekad yang kuat, kedisiplinan, sabar, dan rendah hati; dan nilai pendidikan sosial meliputi tolong-menolong, sopan santun, menjalin silaturahmi, dan tidak memandang latar sosial untuk berteman.