Abstrak


Aspek religius dalam geguritan irul s budianto (tinjauan semiotika michael riffaterre)


Oleh :
Dessi Apriliya Ningrum - C0109007 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana struktur geguritan dalam kedua puluh enam geguritan karya Irul S.Budianto berdasarkan strata norma puisi? (2) Bagaimana aspek religius yang terdapat dalam kedua puluh enam geguritan karya Irul S.Budianto berdasarkan analisis semiotika Riffattere? (3) Apakah makna dari kedua puluh enam geguritan karya Irul S Budianto bagi pembangunan spiritualitas masyarakat? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan struktur yang dibangun dalam kedua puluh enam geguritan karya Irul S.Budianto berdasarkan strata norma puisi (2) Mendeskripsikan aspek religius yang terdapat dalam kedua puluh enam geguritan karya Irul S.Budianto berdasarkan analisis semiotika Michael Riffaterre (3) Mendeskripsikan makna kedua puluh enam geguritan karya Irul S Budianto bagi pembangunan spiritualitas masyarakat. Bentuk penelitian ini adalah penelitian sastra melalui deskriptif kualitatif. Objek kajiannya adalah dua puluh enam geguritan karya Irul S Budianto dalam 2 bendel buku kumpulan geguritan koleksi pribadi Irul S Budianto dengan cover buku warna orange kode G-1 dan kode bendel buku G-2. Penelitian ini menggunakan struktur strata norma puisi dan analisis semiotika Michael Riffaterre untuk mengungkap aspek dan makna religi dalam geguritan. Kesimpulan dari analisis ini yaitu (1) struktural strata norma puisi meliputi lapis bunyi, lapis arti, lapis ketiga (objek, latar dan pelaku), lapis dunia dan lapis metafisis. (2) aspek religius diungkapkan dengan analisis semiotika Michael Riffaterre meliputi penggantian arti (personifikasi dan metonimi) , penyimpangan arti (ambiguitas, kontradiksi, dan nonsense) , dan penciptaan arti dapat ditemukan makna baru yang dapat terbentuk, pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik serta melalui matriks dan model. Aspek religi meliputi segala hal yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan. (3) Makna religi bagi pembangunan spiritual masyarakat yang diungkapkan dalam geguritan Irul S Budianto dengan bahasa yang mudah dipahami dan diaplikasikan dalam masyarakat.