Abstrak


Analisis Pengendalian Mutu Bibit Kelengkeng Di Cv. Telaga Nursery Kabupaten Klaten


Oleh :
Aninditya Cahya Kusuma - H0809010 - Fak. Pertanian

Tanaman kelengkeng bukan hanya dibudidayakan sebagai kegemaran dan koleksi saja, tetapi juga dapat ditekuni sebagai bisnis. Salah satu yang menekuni budidaya kelengkeng sebagai bisnis adalah CV. Telaga Nursery. Telaga Nursery merupakan badan usaha berbentuk commanditaire venootschapp (CV) yang bergerak dalam bidang pembibitan dan pemasaran bibit kelengkeng. Lokasi kebun berada di Kawasan Pemukti Baru Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitis. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan purposive (sengaja). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan pencatatan. Metode analisis dengan menggunakan checksheet untuk mengidentifikasi permasalahan, diagram pareto untuk menganalisis masalah paling dominan, diagram fishbone untuk menganalisis penyebab permasalahan dan wawancara mendalam untuk menentukan menentukan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh, (1) Permasalahan yang dihadapi CV. Telaga Nusery adalah Tanaman kekurangan unsur hara, Serangan Hama dan Penyakit, Sambungan gagal/mati. (2) Faktor paling dominan yang mempengaruhi kualitas bibit kelengkeng adalah sambungan gagal / mati yaitu sebesar 39,17%. (3) pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah (a) Faktor Man: petugas harus memberikan catatan yang tepat untuk memberikan dosis pupuk, memberikan pembekalan kepada karyawan tentang pemberian pupuk, Menutup pisau okulasi dengan plastik/koran untuk menghindari kontaminasi bakteri, (b) Faktor Method: Memperhatikan faktor lingkungan untuk menyesuaikan waktu terbaik untuk pemupukan, Mencanangkan program pengendalian hama terpadu (PHT), menentukan jam okulasi pada pukul 8-9 pagi ketika matahari belum bersinar terik serta memastikan bahwa sambungan tersambung sempurna, (c) Faktor Material: Memberikan pupuk N, P dan K sesuai dosis, Menyediakan berbagai jenis pestisida sesuai dengan OPT, Memilih batang atas yang bukan merupakan hasil cangkokan dan disesuaikan dengan diameter batang bawah, (d) Faktor Environment: Memberikan naungan agar suhu stabil dan pupuk tidak mudah menguap, Memelihara hewan yang menjadi predator hama tersebut dan memberikan perlindungan pada tanaman, Memberikan naungan di sekitar bibit kelengkeng yang masih kecil dan memilih batang atas yang tidak berdaun