Abstrak


Keberadaan predator wereng batang coklat pada beberapa varietas padi dengan teknik budidaya berbeda


Oleh :
Sulistiyo Dwi Setyorini - H0709117 - Fak. Pertanian

Padi merupakan komoditas penting di Indonesia, karena berperan sebagai sumber makanan pokok terutama di pulau Jawa. Faktor yang menjadi salah satu kendala utama dalam kegiatan produksi tanaman padi adalah adanya serangan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens Stal.). Upaya yang sering dilakukan untuk mengendalikan hama tersebut adalah dengan menggunakan insektisida. Namun penggunaan insektisida yang tidak tepat justru akan mengakibatkan banyak dampak negatif. Oleh sebab itu maka diperlukan tindakan alternatif lain yang bersifat ramah lingkungan untuk mengendalikan hama tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan keberadaan musuh alami wereng batang coklat sebagai pengendali alami. Musuh alami wereng batang coklat yang sering dijumpai pada pertanaman padi salah satunya berasal dari golongan peredator. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan persawahan di Desa Joho Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada bulan Mei 2012 sampai dengan November 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan petak utamanya (main plot) yaitu teknik budidaya dan anak petak (sub plot) adalah varietas padi. Setiap perlakuan diulang sebanyak 9 kali. Pada setiap ulangan diambil 3 sampel secara acak . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada beberapa varietas padi dengan teknik budidaya berbeda memiliki jenis predator wereng batang coklat yang sama, yaitu jenis Lycosa sp., Paederus spp., Coccinella spp., dan Cyrtorhinus sp.. Besarnya rata-rata populasi Cyrtorhinus sp. tertinggi (23,67 ekor/rumpun) dijumpai saat 3 MST pada teknik budidaya konvensional dengan penambahan zeolit pada varietas Ciherang. Besarnya rata-rata populasi Lycosa sp. tertinggi (1,78 ekor/rumpun) ditemukan saat 8 MST pada pertanaman padi varietas Sunggal yang dibudidayakan dengan konsep PHT. Rata-rata populasi Coccinella spp. tertinggi dijumpai saat 9 MST pada varietas Batang Pariaman yang ditanam pada teknik budidaya tanaman padi dengan penambahan zeolit yaitu sebesar 2,22 ekor/rumpun. Pada pertanaman padi yang dibudidayakan dengan konsep PHT menunjukkan rata-rata populasi Paederus sp. tertinggi yaitu sebesar 1,76 ekor/rumpun yang dijumpai saat 10 MST pada varietas Batang Pariaman.